HARI PERS 2017. "Baru-baru ini, kenalan saya itu dihubungi oleh seorang yang mengaku wartawan dan redaktur sebuah media harian terkenal di belahan timur Indonesia yang terbit di Makassar. Ujung-ujungnya, oknum yang mengaku wartawan itu minta biaya. Sontak kenalan saya itu bingung." (Andi Pasamangi Wawo, mantan Wakil Ketua PWI Sulsel)
-------
PEDOMAN
KARYA
Jumat,
05 Mei 2017
Catatan Kecil di
Hari Pers se-Dunia
Seorang kenalan di Facebook (FB) memberi
informasi dan minta tolong kepada saya lewat messenger. Menurutnya, dia telah
melaporkan ke polisi, seorang kepala dusun yang menggunakan ijazah yang
dipalsukan oleh aparat desa untuk memuluskan pencalonannya.
Tapi empat bulan menanti, tidak ada perkembangan,
bahkan media pun, katanya, tak pernah memberitakan, padahal menurutnya, ada
bukti dan saksi. Masalahnya, katanya, dia atas nama penduduk tidak punya dana.
Setelah identitas aslinya saya minta, seorang
teman wartawan saya kontak untuk kumpulkan bahan dan keterangan yang dibutuhkan,
bahkan keesokan harinya, kami melakukan konfirmasi ke penyidik Polres. Singkat
cerita, berita yang dia harapkan pun dimuat di media dan menjadi bacaan orang
banyak.
Baru-baru ini, kenalan saya itu
dihubungi oleh seorang yang mengaku wartawan dan redaktur sebuah media harian terkenal
di belahan timur Indonesia yang terbit di Makassar.
Ujung-ujungnya, oknum yang mengaku
wartawan itu minta biaya. Sontak kenalan saya itu bingung. Untung dia ingat ucapan
saya bahwa untuk pemuatan berita tidak perlu biaya, karena tugas seorang wartawan
adalah mencari informasi, konfirmasi (etika), membuat berita (keterampilan),
dan memberitakan (media).
Tidak ada imbalan dalam aturan mainnya,
karena perusahaan media tempatnya bekerja sudah mengatur itu. Nah, kalau oknum
ini mengaku wartawan yang medianya terkenal, kok bisa begitu ya? Semoga dia hanya
seorang wartawan gadungan.
Kenalan saya itu ternyata telah membantu
memberi informasi berharga. Begitu mudahnya saat ini, orang mengaku wartawan,
padahal sungguh berat dan mulia tugas seorang wartawan.
Identitasnya saja ada empat, yaitu kartu
dari medianya, kartu organisasi kewartawanan yang sah, serta kartu Uji
Kompetensi Wartawan (UKW) dari Dewan Pers (sesuai tingkatannya, yakni Wartawan
Muda, Wartawan Madya, dan Wartawan Utama).
Identitas berikutnya yaitu Surat Tugas dari
pemimpin medianya untuk suatu liputan.
Terima
kasih kepada kenalan FB yang telah menangkal niat jahat oknum yang mengaku wartawan
itu.
Kita berharap profesi wartawan yang
mulia ini tidak lagi jadi incaran kemudahan mencari “mangsa” bagi orang yang tidak
bertanggungjawab.
Akhirnya, saya hanya ingin mengucapkan:
Selamat Hari Pers se-Dunia, yang dirayakan di negara kita pada Rabu, 03 Mei
2017. Presiden RI, Jokowi, ikut merayakan sambil menjamu tamunya yang menurut Pak
Jokowi, pers adalah teman.
Dirgahayu dan selamat datang para wartawan
dari berbagai penjuru dunia di Indonesia.
Andi Pasamangi
Wawo
(Mantan
Wakil Ketua PWI Sulsel)