DIALOG PENDIDIKAN. Anggota DPRD Sulsel, Muslim Salam, tampil sebagai pembicara pada Dialog Pendidikan dengan tema “Eksistensi Pendidikan di Zaman Percepatan Informasi Internet Google vs Guru”, di Kampus Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Jumat, 12 Mei 2017. (ist)
------
Jumat, 12 Mei 2017
Internet Bukan Sumber Terdidiknya Generasi Muda
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Guru dan pelajar memang membutuhkan internet untuk mempermudah proses
belajar mengajar, terutama untuk mencari berbagai macam informasi terkait mata
pelajaran di sekolah, tetapi internet hanya sebagai media untuk membantu mendapatkan
informasi tambahan, bukan sebagai sumber terdidiknya generasi muda.
Penegasan tersebut
dikemukakan Anggota DPRD Sulsel, Muslim Salam, saat tampil sebagai pembicara
pada Dialog Pendidikan dengan tema “Eksistensi Pendidikan di Zaman Percepatan
Informasi Internet Google vs Guru”, di Kampus Universitas Bosowa (Unibos)
Makassar, Jumat, 12 Mei 2017.
Muslim mengatakan, guru
dituntut tidak hanya memberikan pemahaman terkait mata pelajaran kepada anak
didiknya, melainkan juga bagaimana pentingnya seorang pengajar menanamkan
pembelajaran etika untuk membentuk karakter bangsa.
“Karakter bangsa
itu penopang majunya sebuah pendidikan di suatu negara. Jika karakter bobrok,
maka amburadullah pendidikan itu. Disini yang terpenting adalah peran guru
sebagai pendidik kedua setelah orangtua. Setiap guru harus mampu memahami
karakter anak yang dididik, juga menjadi pengajar yang memberikan pemahaman,
tidak hanya dari segi keamampuan otak tetapi juga moral,” tutur Muslim.
Dialog Pendidikan
yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unibos itu dihadiri sekitar 80 mahasiswa Unibos.
Dialog yang dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Unibos, Dr Mas’ud Muhammadiyah
itu dipandu oleh M Ridwan SPd MPd.
Suasana dialog
menjadi lebih hidup setelah para peserta secara antusias mengajukan berbagai
macam pertanyaan terkait peran guru di teknologi informasi, serta kebijakan-kebijakan
yang mengatur masalah guru di Indonesia. (ima)