PEMBICARA. Wakil Ketua
Majelis Bidang Akreditasi dan Kemahasiswaan PP Muhammadiyah, Prof Edy Suandi
Hamid, tampil sebagai pembicara pada Workshop Nasional Standar Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) dan Pelatihan Auditor Mutu Internal (AMI) Perguruan Tinggi
Muhammadiyah se-kawasan timur Indonesia, di Hotel Colonial, Tanjung Bunga,
Makassar, 22-24 Mei 2017. (ist)
---------
Selasa,
23 Mei 2017
Perguruan Tinggi
Muhammadiyah Harus Target Akreditasi A
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Ketua
Umum Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad, mengaku telah
memberi peringatan kepada 167 perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh
Indonesia, agar mengupayakan Akreditasi Institusi minimal dengan nilai B.
“Saya harap, lima tahun mendatang
separuh dari 167 PTM minimal sudah Terakreditasi A,” tegas Lincolin, pada
pembukaan Workshop Nasional Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan
Pelatihan Auditor Mutu Internal (AMI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-kawasan
timur Indonesia, di Hotel Colonial, Tanjung Bunga, Makassar, Senin, 22 Mei
2017.
Muara dari Workshop Nasional SPMI dan
Pelatihan Auditor Mutu Internal tersebut, katanya, adalah peningkatan mutu atau
kualitas Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
“Workshop maupun pelatihan yang
dilaksanakan ini adalah sebuah proses untuk autput yang lebih berkualitas. Semakin
baik prosesnya, maka Insya Allah outputnya juga pasti bagus,” kata Lincolin.
Dia mengatakan, ada tiga cita-cita
bersama PTM se-Indonesia yang dicanangkan sejak 2016, yakni PTM yang unggul, PTM
berdaya saing, dan PTM berkemajuan.
Salah satu karakteristik PTM yang
unggul, menurut dia, yaitu memiliki SDM yang berkualitas, tidak hanya sumber dayanya,
tetapi juga kualifikasi pendidikannya.
“Yang juga harus unggul adalah tenaga
kependidikannya, karena sebaik apapun dosennya, kalau tenaga kependidikannya
dan tenaga teknisnya tidak berkualitas, maka PTM sulit untuk bisa unggul,” kata
Lincolin.
Workshop SMPI dan pelatihan AMI,
katanya, sangat berguna bagi PTM, karena ketika dilakukan akreditasi institusi
maupun akreditasi prodi studi, pimpinan PTM tidak perlu lagi kasak-kusuk,
karena memang sudah mempersiapkan diri dengan matang.
Wakil Ketua Majelis Bidang Akreditasi
dan Kemahasiswaan PP Muhammadiyah, Prof Edy Suandi Hamid, saat membawakan
materi, mengingatkan kepada peserta workshop SPMI, bahwa peningkatan akreditasi
atau mutu perguruan tinggi bukan karena adanya amanat undang-undang, atau
peraturan dari Kemenristek Dikti, tetapi karena kesadaran bersama dan juga
karena amanah dari para orangtua mahasiswa.
“Jadi bukan karen ada perintah
undang-undang lalu kita berupaya meningkatkan akreditasi institusi maupun
prodi,” kata Edy, yang mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), mantan Ketua Forum Rektor Indonesia, serta mantan Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI). (met)