GEDUNG PARKIR. Unismuh Makassar akan membangun gedung parkir lima lantai yang diperkirakan akan menelan biaya kurang lebih Rp10,5 miliar, di dalam areal kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin 259, Makassar. Inzet: Abdul Rahman Rahim.
----
Senin,
08 Mei 2017
Unismuh Bangun
Gedung Parkir 5 Lantai
-- Biayanya
Ditaksir Rp10,5 Miliar
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
akan membangun gedung parkir lima lantai yang diperkirakan akan menelan biaya
kurang lebih Rp10,5 miliar, di dalam areal kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan
Alauddin 259, Makassar.
Pembangunan gedung parkir yang
direncanakan mulai dibangun pada awal 2018, memilih lokasi bekas tempat
perkuliahan sementara FKIP Unismuh atau tepatnya di samping kiri Kantor Lembaga
Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Unismuh
Makassar.
Rencana tersebut diungkapkan Rektor
Unismuh Makassar, Dr H Abdul Rahman Rahim, kepada wartawan saat mengikuti gerak
jalan santai memperingati Hardiknas yang diadakan oleh Kopertis Wilayah IX
Sulawesi, di Kampus Polimarim, Makassar.
Rahman mengatakan, dari lima lantai
gedung perparkiran yang dibangun nantinya, luas keseluruhannya mencapai 5000
meter persegi. Atau per lantai luasnya 1000 meter persegi.
“Kita membangun perparkiran sampai berlantai
lima untuk menampung kendaraan yang diperkirakan setiap harinya mencapai
5000-an keluar masuk kampus,” tandasnya.
Selama ini, katanya, yang masih menjadi
masalah di kampus adalah tempat parkir. Kondisi perpakiran yang ada saat ini
sudah tidak mampu lagi menampung kendaraan mahasiswa maupun dosen.
Olehnya itu, pihak kampus menyiapkan
fasilitas dengan membangun gedung perparkiran yang lebih refresentatif dan
memiliki daya tampung yang lebih luas.
“Kita ingin membuat mahasiswa, karyawan
maupun dosen, merasa nyaman dan aman setealah berada di dalam kampus, karena
parkirnya sudah tertata dengan rapi. Tidak lagi terpencar-pencar di banyak titik
seperti sekarang ini,” tandas Rahman.
Khusus lantai lima, selain untuk tempat
parkir, juga dirancang menjadi lapangan futzal, sepak takraw, dan cabang olahraga
lainnya.
“Pada hari-hari tertentu bisa digunakan
sebagai lapangan untuk olahraga,” ujar Rahman. (zak)
yang penting mahasiswanya bisa dengan tertib kalo memarkirkan kendaraannya & jangan seenaknya saja parkir. selain itu, pak rektor harus lebih tegas + keras menindak mahasiswa yg hobi aksi demonstrasi didepan kampus & atau di tempat lain. kalau s mau, setiap mahasiswa yg mau aksi demonstrasi langsung, pak rektor juga langsung mengumumkan mahasiswa yg melakukan aksi demonstrasi "dipecat & di blacklist" pada semua kampus yg ada d Sulawesi Selatan & seluruh Indonesia. Sejujurnya mahasiswa yg hobi aksi demonstrasi membuat alumni yg tidak pernah melakukan aksi demonstrasi malu bahkan sudah diidentifikasi sebagai yg hobi aksi demonstrasi...
BalasHapus