PELATIHAN PEKERTI. Ketua Yapim Dr HM Ikram Idrus (kedua dari kanan) duduk berdampingan dengan Ketua STKIP Yapim Prof Kaharuddin (ketiga dari kanan), Ketua LPM STKIP Yapim Dr Ahdan Sinilele (ketiga dari kiri), serta beberapa pemateri, pada pembukaan Pelatihan Pekerti, di Kampus Perguruan Yapim, Jl Poros Maros-Pangkep, Ahad, 18 Juni 2017. (Foto: Humas STKIP Yapim Maros)
-------
Senin,
19 Juni 2017
Dosen Diharapkan
Miliki Semua Standar
-
STKIP Yapim
Maros Gelar Pelatihan Pekerti
MAROS,
(PEDOMAN KARYA).
Dosen diharapkan memiliki semua standar yang diperlukan sebagai dosen
profesional, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran, maupun dalam bidang
penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Standar dasar yang harus dimiliki,
yaitu keterampilan teknik instruksional atau keterampilan mengajar dan
mengelola mata kuliah.
Karena itulah, semua dosen diwajibkan
mengikuti Pelatihan Pengembangan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional
(Pekerti) dan dengan dasar itu pula, STKIP Yapim Maros mengadakan Pelatihan
Pekerti selama empat hari, 18-21 Juni 2017.
“Pelatihan Pekerti ini sangat bermanfaat
bagi para dosen dan kami berharap semua dosen di lingkup Yapim, dapat memenuhi
semua standar yang diperlukan sebagai seorang dosen profesional,” kata Ketua Yayasan
Perguruan Islam Maros (Yapim), Dr HM Ikram Idrus, pada pembukaan Pelatihan
Pekerti, di Kampus Perguruan Yapim, Jl Poros Maros-Pangkep, Ahad, 18 Juni 2017.
Ketua Panitia Pelatihan Pekerti STKIP Yapim
Maros, Sarnawiah SE MM, mengatakan, pelatihan diikuti 54 dosen, yang berasal dari
tiga perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Perguruan Islam
Maros (Yapim), yakni STKIP Yapim, STIM Yapim, dan STIPER Yapim.
“Pelatihan ini dilaksanakan sebagai
bagian dari upaya peningkatan mutu dan keterampilan dalam proses pembelajaran,”
kata Sarnawiah.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu STKIP
Yapim, Dr Ahdan Sinilele, mengatakan, Pelatihan Pekerti merupakan SIM (Surat Izin
Mengajar) bagi seorang dosen sebagai legalisasi dalam menjalani profesi dosen.
Pemateri pada pelatihan tersebut yaitu Prof
Kaharuddin, Prof Ansar, Prof Andi Mattalatta, dan Dr HM Ikram Idrus. (ima)