FILM NYAI DAHLAN. Produser Film Nyai Ahmad Dahlan, Widyastuti (kedua dari kiri) dan Dyah Kalsitorini (kedua dari kanan) foto bersama Ketua PW Aisyiyah Sulsel, Dr Nurhayati Azis (paling kanan) dan Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah Sulsel, Hadisaputra, pada Konfernesi Pers Film Nyai Ahmad Dahlan, di Hotel Sahid Makassar, Sabtu, 10 Juni 2017. (Foto: khittah.co)
--------
Ahad,
11 Juni 2017
Film Nyai Ahmad Dahlan Diperkenalkan di Makassar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Film
Nyai Ahmad Dahlan diperkenalkan di Makassar. Film yang mengangkat perjuangan
Nyai Walidah istri dari KH Ahmad Dahlan ini rencanya akan mulai tayang di
Bioskop 21 pada 24 Agustus 2017 mendatang.
Produser film, Widyastuti bersama
penulis naskah film Dyah Kalsitorini yang datang langsung di Makassar untuk
menyampaikan sosialisasi film tersebut. Soundrack dan trailer film pun telah
diluncurkan.
“Film ini persembahan dari Iras film
yang mengangkat tentang perjuangan tokoh nasional Nyai Dahlan untuk menjadi
kado bagi bangsa Indonesia, persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah,” buka
Widyastuti, kepada wartawan di Hotel Sahid Makassar, Sabtu, 10 Juni 2017.
Menurut Widyastuti, Siti Walidah atau
Nyai Ahmad Dahlan adalah pahlawan nasional. Tokoh perempuan dari Kauman,
Jogyakarta, yang merupakan pendiri Aisyiyah.
Film ini merupakan visualisasi dari
kisah perjuangan Nyai Dahlan. Dalam penggodokannya, kata Widya, film ini
melibatkan keluarga besar KH Ahmad Dahlan untuk merangkai kisah dan ceritanya.
Tujuannya, adalah untuk menggali spirit perjuangan dan menumbuhkan rasa cinta
kepada Tanah Air dan pahlawan nasional.
Sejumlah pemain film kenamaan Indonesia
turut terlibat dalam film tersebut, diantaranya Tika Bravani sebagai Nyai Ahmad
Dahlan, David Chalik sebagai KH Ahmad Dahlan, dan juga Cok Simbara, dan Della
Puspita.
“Selain itu film ini juga didukung
belasan kader dan aktivis Muhammadiyah,”tambahnya.
Film berdurasi 110 menit ini
disutradarai Olla Ata Adonara. Penulis skenario, Dyah Kalsitorini dan Eksekutif
produser oleh pasangan suami-istri asal Makassar, H Asrul Aziz Taba dan Hj
Irmawati. (kul/r)