NUZULUL QUR'AN. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memberikan sambutan pada acara Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, di Masjid Agung Bulukumba, Ahad malam, 11 Juni 2017. (ist)
------
Senin,
12 Juni 2017
Gubernur Sulsel Serahkan
Sejumlah Bantuan di Bulukumba
-
Pada Peringatan Nuzulul
Qur’an Tingkat Provinsi Sulsel
BULUKUMBA,
(PEDOMAN KARYA). Gubernur
Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyerahkan sejumlah bantuan pada acara Peringatan
Nuzulul Qur’an Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, di Masjid Agung Bulukumba,
Ahad malam, 11 Juni 2017.
Bantuan-bantuan yang diberikan yaitu bantuan
dana sebesar Rp100 juta kepada Pengurus Masjid Agung Bulukumba yang diterima
oleh Bupati AM Sukri Sappewali, bantuan bibit padi 3.300 kilogram untuk 32
hektar sawah yang terkena banjir beberapa waktu lalu, bantuan alat kesehatan, serta
bantuan peralatan dapur kepada korban banjir.
Sebelum ke masjid, Syahrul Yasin Limpo bersama
rombongan, terlebih dahulu berbuka puasa bersama di rumah jabatan Bupati
Bulukumba.
Saat memberikan sambutan pada acara
Nuzulul Qur’an (malam turunnya Al-qur’an pertama kali), Syahrul menghaturkan
terima kasih kepada Bupati Bulukumba, karena telah mempersiapkan dan
melaksanakan acara tersebut dengan baik.
“Malam ini adalah malam yang penuh
rahmat. Kita dipertemukan pada bulan Ramadhan dan memperingati Nuzulul Qu’ran di
Masjid Agung Bulukumba,” katanya.
Nuzulul Quran, katanya, sangat tinggi
maknanya dan menjadi kesempatan yang baik untuk mengajak berkontemplasi,
mengajak merenungi dan mengambil hikmah dari riwayat-riwayat yang ada tentang
bagaimana Al-qur’an itu diturunkan.
“Orang yang mengatakan dirinya Islam, tetapi
mengabaikan Al-qur’an, saya kira tidak sempurna ke-Islaman-nya,” ujarnya.
Peringatan Nuzulul Qur’an, ujar mantan
Bupati Gowa yang juga mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, menjadi momentum
untuk memperbaiki diri masing-masing, memperbaiki kehidupan keluarga,
memperbaiki hubungan kemasyarakatan, sehingga ketenteraman, kedamaian, dan
keteraturan dalam bingkai Islam akan mewujudkan kebahagian bagi kita semua.
Syahrul juga mengemukakan pentingnya
menahan dan menjaga hawa nafsu. Semakin tinggi jabatan seseorang atau semakin
kaya seseorang, katanya, maka semakin tinggi godaannya menuruti hawa nafsu
dengan mengambil hak orang lain atau melakukan kedzaliman.
Dia mengemukakan, ketika Andi Sukri
Sappewali meminta agar Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Provinsi Sulawesi
Selatan, makanya langsung mengatakan permintaan tersebut sebagai pertanda baik,
karena adanya dorongan dan inisiatif dari Bulukumba.
“Saya katakan ini pertanda baik dan saya
pun langsung mengiyakan. Apa boleh buat, permintaan daerah lain untuk menjadi
tuan rumah, terpaksa saya tolak, karena Bupati Bulukumba sudah menyatakan siap.
Kalau baikmi (sudah baik, red) Bulukumba,
baikmi Sulawesi Selatan, minimal di
regional selatan Sulawesi Selatan,” kata Syahrul yang disambut tepuk tangan
dari para jamaah masjid.
Hukmah Nuzul Qur’an dibawakan oleh Prof Muhammad
Saleh Tajuddin (Guru Besar Universitas Islam Negeri/UIN Alauddin Makassar) yang
mengangkat tema ceramah: “Al-qur’an dan Tantangan Globalisasi.” (kul/r)