PELATIHAN SAR. Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Susel,
Muhammad Tahir Fatwa (keempat dari kiri) foto bersama beberapa peserta seusai pembukaan Pelatihan SAR (Search And Rescue) Relawan Muhammadiyah, di SMP Negeri
Onto, Kelurahan Onto, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Kamis, 20 Juli
2017. (Foto: Akhmad Marmin)
------
Jumat,
21 Juli 2017
Basarnas Sulselbar
Hanya Miliki 100 Personil
BANTAENG,
(PEDOMAN KARYA).
Badan SAR Nasional (Basarnas) atau Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP)
di Makassar hanya memiliki 104 personil yang melayani Sulawesi Selatan (Sulsel)
dan Sulwesi Barat (Sulbar).
Dengan jumlah sekecil itu, Basarnas Makassar
tentu saja tak mampu berbuat banyak untuk melayani dua provinsi yang mempunyai
tingkat intensitas bencana cukup tinggi, tanpa peran serta masyarakat yang
berjiwa SAR (Search And Rescue), dibantu rekan-rekan relawan.
“Dalam seminggu nyaris tak ada waktu
istirahat,” kata M Hariyadi mewakili Ketua Basarnas Sulselbar, pada acara
pembukaan Pelatihan SAR (Search And Rescue) Relawan Muhammadiyah, di SMP Negeri
Onto, Kelurahan Onto, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Kamis, 20 Juli
2017.
Dia mengatakan, siapapun dan dimanapun,
SAR selalu ada pada setiap orang yang mempunyai jiwa kemanusiaan menolong dan
menyelamatkan jiwa manusia dari suatu bencana atau musibah.
“Basarnas hanya sebagai lembaga
legalitas formal membimbing, membina, dan mengarahkan rekan-rekan relawan
penanganan bencana,” kata Haryadi.
Dalam menjalankan misi kemanusiaan,
katanya, semua yang terlibat harus menghilangkan ego sektoral.
“Kita lebur jadi satu dalam melaksanakan
tugas kemanusiaan. Satukan pola tindakan. Tidak ada lagi bendera ini, bendera
itu. Kita lebur menjadi satu dalam upaya mencari dan menolong. Para peserta
pelatihan SAR, diharpkan bersungguh-sungguh mengikuti arahan instruktur, sebab
dalam kondisi darurat, tidak ada yang menolong kita selain diri kita sendiri,” pungkas
Haryadi.
Ketua Panitia Pelatihan SAR, Muhammad Amir,
mengatakan, pelatihan selama lima hari (20-24 Juli 2017) tersebut diikuti 60
kader Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan, di SMP Negeri Onto, Kelurahan Onto,
Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.
Materi-materi yang akan diberikan kepada
para peserta Pelatihan SAR, antara lain Pengetahuan Dasar SAR, medical first
responder, teknik evakuasi, teknik navigasi darat, teknik pencarian, komunikasi
lapangan, pengetahuan heli rescue, serta teknik survival.
Pelatihan SAR dibuka secara resmi oleh Wakil
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, KH Ahmad Tawalla, dan acara
pembukaan dihadiri Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Susel,
Muhammad Tahir Fatwa, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantaeng Amri Pakkanna,
Ketua Pelaksana Bahar, dan sejumlah undangan. (Akhmad Marmin)