OPTIMIS. Bakal calon Gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo (IYL) diwawancarai wartawan, di Kafe Pandawa, Bantaeng, Senin, 17 Juli 2017, seusai melantik Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Bantaeng yang diketuai Muhammad Yasin (Wakil Bupati Bantaeng) pada hari yang sama di Aula SMA 4 Bantaeng. (ist)
--------
Rabu,
19 Juli 2017
IYL Optimis
Menangkan Hati Rakyat Bantaeng
BANTAENG,
(PEDOMAN KARYA). Bakal
calon Gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo (IYL) optimis memenangkan hati rakyat
Kabupaten Bantaeng yang menjadi basis kompetitornya, Prof Nurdin Abdullah (NA).
Dengan merebut hati rakyat, maka mantan Bupati Gowa dua periode itu optimis
mampu memenangi perebutan suara pada Pemilihan Gubernur Sulsel 2018 mendatang.
Optimisme itu dia kemukakan kepada
sejumlah wartawan di Kafe Pandawa, Bantaeng, Senin, 17 Juli 2017, seusai
melantik Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Bantaeng yang diketuai Muhammad
Yasin (Wakil Bupati Bantaeng) pada hari yang sama di Aula SMA 4 Bantaeng.
“Saya bisa pahami hati rakyat di desa
dan apa yang mereka pikirkan. Apa yang ada di hatinya, itu yang saya masuki,”
kata Ichsan, yang sebelum ke Kafe Pandawa sempat menemui seorang tukang becak yang
becaknya menggunakan plat DD 1 YL.
Melihat hasil survey, katanya, Bantaeng
diyakini akan memberikan kontribusi suara yang besar untuk dirinya dalam memenangi
pertarungan Pilgub Sulsel 2018.
Dia mengakui bahwa kerja Relawan Punggawa,
sebutan yang disematkan kepada Ichsan Yasin Limpo, tidak terpola dan tidak
terstruktur, tetapi mereka selalu melakukan koordinasi dan konsolidasi.
“Alhamdulillah, relawan terbentuk
sendiri dan melaporkan ke koordinator, sehingga membentuk simpul yang tergabung
dalam sejuta Relawan Punggawa,” kata Ichsan.
IYL tidak membentuk tim pemenangan
propinsi dan kabupaten, melainkan koordinator langsung ke relawan kecamatan
maupun desa.
“Kompetitor saya tentu telah mempelajari
dari Sayang Jilid I dan Sayang Jilid II (sebutan untuk pasangan Syahrul Yasin
Limpo – Agus Arifin Nu’mang pada Pilgub Sulsel 2008 dan Pilgub Sulsel 2013, red)
sehingga strategi itu harus diubah,” ungkap Ichsan. (Akhmad Marmin)