KECELAKAAN. Usai shalat jenazah Ahmad Suyuti Wildan di Masjid Wihdatul Ummah, Jl Abdullah Dg Sirua, Makassar, Jumat 30 Juni 2017, kami bersama anakda Syaiful Haq Arafah turut mengantar jenazah ke pemakaman. Ahmad Suyuti mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan poros Kampung Rama, Makassar, dan wafat pada Kamis 29 Juni 2017. (Foto: Muhammad Arafah)
-----------
PEDOMAN
KARYA
Ahad,
02 Juli 2017
SURAT PEMBACA:
Pelajaran Berharga,
Memaknai Keputusan Allah SWT
Usai shalat jenazah Ahmad Suyuti Wildan
di Masjid Wihdatul Ummah, Jl Abdullah Dg Sirua, Makassar, Jumat 30 Juni 2017,
kami bersama anakda Syaiful Haq Arafah turut mengantar jenazah ke pemakaman.
Kebetulan almarhum Ahmad Suyuti dan anak
kami bersahabat, sama-sama tamatan SDIT Wihdatul Ummah, tahun 2017. Sebelumnya,
juga sama-sama binaan tahfidz ustadz Juz'am di SDIT Wihdatul Ummah.
Alhamdulillah 2017, anak kami (Syaiful
Haq Arafah ) lulus seleksi calon santri di Pesantren Modern IMMIM Putra
Makassar, sedangkan almarhum Ahmad Suyuti lulus pada salah satu pesantren di
Solo.
Usai pemakaman, kami bersalaman dan menyatakan
duka mendalam pada Pak Wildan (ayah almarhum Ahmad Suyuti). Ternyata, Pak
Wildan telah booking tiket untuk menemani putranya masuk pesantren di Solo,
penerbangan Sabtu 15 Juli 2017.
Di luar dugaan, Ahmad Suyuti mengalami kecelakaan
lalu lintas di jalan poros Kampung Rama, Makassar, dan wafat pada Kamis 29 Juni
2017.
Mendengar kisah duka itu kami cukup tergugah,
sebuah pembuktian ilmiah, sebagai hamba Allah SWT, manusia ternyata diberi hak
otoritas penuh untuk merumuskan berbagai perencanaan hidup, tetapi di balik
itu, ternyata juga ada program Allah / kontrak Ilahi / keputusan Allah yang
selalu perlu diingat, karena batas kontrak Ilahi terkait batas usia, akan
membatalkan dan membuyarkan seluruh rencana hidup kita.
Jelang pisah di areal pemakaman, Pak
Wildan yang terlihat cukup sedih dan duka mendalam, kepada kami masih sempat
berpesan: “Jangan berikan kendaraan kepada anak-anak yang masih di bawah umur.
ini salah satu hikmah di balik musibah yang menimpa keluarga kami.”
Semoga tulisan sederhana yang kami buat
ini bermanfaat, setidaknya bernilai ibadah. Watawasauw bil haq watasauw bissabri.
Syukran. Makassar 2 Juli 2017.
Muhammad Arafah
(Warga
Kota Makassar)