“Janganmaki
sedih terus. Ikhlaskanmi kepergiannya bapakta. Doakanmi saja, mudah-mudahan
amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni,” kata Daeng
Tompo' sambil mengisap dalam dalam-dalam rokok kreteknya.
“Saya
tidak sedih. Saya cuma ingat pesannya beberapa hari sebelum meninggal,” kata
Daeng Nappa'.--------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 11 Agustus 2017
Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa' (3):
Kasi'tauki Semua Orang
“Janganmaki sedih terus. Ikhlaskanmi kepergiannya bapakta. Doakanmi saja, mudah-mudahan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni,” kata Daeng Tompo' kepada Daeng Nappa' sambil mengisap dalam-dalam rokok kreteknya saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Nappa'.
“Saya tidak sedih. Saya cuma ingat pesannya beberapa hari sebelum meninggal,” kata Daeng Nappa'.
“Apa pesannya?” tanya Daeng Tompo'.
“Bapak saya bilang, kasi'tauki semua orang bahwa saya ini perokok berat dan menderita di hari tua. Menderita karena penyakitan dan menderita karena mulutku bau rokok dan tidak ada cucuku yang mau mendekat, padahal saya mau sekali memeluk dan mencium mereka," kata Daeng Nappa'.
“Oh,” kata Daeng Tompo' sambil diam-diam membuang rokoknya. (asnawin)
-----
Obrolan berikutnya:
Obrolan sebelumnya: