PERMOHONAN. Permohonan jaringan listrik dari warga setempat telah diajukan pada 1 maret 2017 oleh Kepala Desa Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere, Samsu. Camat Ulu Ere, H Muhammad Djohan S, turut mengetahui dengan membubuhkan tandatangannya. Inzet: Manejer Rayon Bantaeng PT PLN, Mahendra. (Foto: Akhmad Marmin)
--------
Selasa,
15 Agustus 2017
Masih Banyak
Warga Bantaeng Belum Nikmati Listrik
BANTAENG,
(PEDOMAN KARYA). Sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) pada sekitar 70 rumah
warga Kampung Parring-parring, Dusun Cipar, Desa Bonto Lojong, Kecamatan
Uluere, Kabupaten Bantaeng, belum menikmati aliran listrik. Selain itu, warga setempat
juga belum menikmati jalanan yang mulus, karena jalanan di kampung tersebut
juga umumnya rusak.
“Anak-anak kami jadi malas ke sekolah. Selain
jalanan rusak, lampu (listrik) juga belum ada. Kalau di kota, pohon saja pakai
lampu, sedangkan kami di sini, anak anak belajar pakai lampu tradisional,” kata
Daeng Kai, kepada wartawan saat ditemui, Ahad, 13 Agustus 2017.
Permohonan jaringan listrik dari warga
setempat telah diajukan pada 1 maret 2017 oleh Kepala Desa Desa Bonto Lojong,
Kecamatan Ulu Ere, Samsu. Camat Ulu Ere, H Muhammad Djohan S, turut mengetahui
dengan membubuhkan tandatangannya.
Kabag Ekonomi Pemkab Bantaeng, Andi
Sriwiyanti, yang dihubungi via ponselnya, Selasa, 15 Agustus 2017, membenarkan belum
teralirinya listrik di Kampung Parring-parring, tetapi ia mengatakan bahwa masalah
tersebut diupayakan diatasi dengan mengajukan permohonan aliran listrik kepada
PLN.
“Sudah sementara berproses. Pak Camat
sudah menyurat ke PLN sejak Maret lalu, tapi karena suratnya baru tahun ini diajukan,
maka mungkin masih menunggu giliran,” ujar Karaeng Anti, sapaan akrab Andi Sriwiyanti.
Manejer Rayon Bantaeng PT PLN, Mahendra,
yang ditemui di ruang kerjanya,Selasa, 15 Agustus 2017, mengakui bahwa mengakui surat tembusan permohonan aliran
listrik untuk Kampung Parring-parring, baru diterimanya, Senin, 14 Agustus
2017.
“Surat seperti ini, memang ditujukan ke Kantor
Cabang Bulukumba. Di sini hanya tembusan,” kata Mahendra, yang didampingi Manejer
Teknik dan Distribusi, Bustamin.
Biasanya, kata Mahendra, surat yang
masuk terlebih dahulu diketahui bupati, apalagi jika dibuat secara kolektof.
“Setahu kami sudah tidak ada kecamatan
dan desa yang tidak teraliri listrik, kecuali dusun atau setingkat RW (kampung)
yang masih jauh dari jangkauan jaringan yang terdapat di desanya,” kata Mahendra.
Dia berharap adanya kerja sama dengan pemerintah
kecamatan dan pemerintah desa, terutama dalam memberi informasi kepada PLN dan pemerintah
kabupaten.
“Informasi dan dukungan dari pemerintah
desa sangat penting untuk mewujudkan target PLN 2018 sudah tidak ada lagi
masyarakat di Bantaeng ini yang tidak menikmati aliran listrik dari PLN,” tutur
Mahendra. (Akhmad Marmin)