--------
Senin, 14 Agustus 2017
Sukses Memimpin
Bantaeng, NA Harus “Naik Kelas”
BANTAENG,
(PEDOMAN KARYA).
Bantaeng sebenarnya tergolong daerah kecil dan kurang dikenal. Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD)-nya pun tergolong kecil dibandingkan daerah-daerah
lain di Sulawesi Selatan.
Namun di bawah kepemimpinan Prof Nurdin
Abdullah (NA) sebagai bupati selama dua periode berturut-turut, Bantaeng kini menjadi
cukup dikenal di tingkat nasional berkat berbagai perubahan, kemajuan, dan
prestasi yang dicapai.
Perubahan dan kemajuan yang dicapai itu
juga termasuk dalam hal pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan
pemerintahan yang bebas dari korupsi. Karena itulah, setelah sukses membangun
Bantaeng sebagai bupati selama dua periode, Nurdin Abdullah (NA) sudah harus “naik
kelas.”
Demikian benang merah Diskusi Publik dengan
tema “Membangun Demokrasi Lokal dan Pemerintah Daerah Bersih dari Korupsi”, di Anjungan
Pantai Seruni, Bantaeng, Sabtu malam, 13 Agustus 2017.
Diskusi yang dipandu oleh presenter TV nasional,
Yohana Margaretha, menghadirkan tiga pembicara, yakni Koordinator Komite
Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endy Jaweng, Bupati Bantaeng
Prof Nurdin Abdullah, serta Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW)
Ade Irawan.
“Di awal kepemimpinan Prof Nurdin, APBD
Bantaeng sangat kecil dibanding kabupaten lain di Sulsel, tapi beliau mampu
mengelola dengan baik dan bebas dari korupsi, sehingga pembangunan di Bantaeng
dapat terlihat secara kasat mata. Saya kira Prof Nurdin sudah harus naik
kelas,” kata Robert Endy Jaweng.
Hal senada diungkapkan Ade Irawan. Dia
mengatakan, melihat perubahan dan kemajuan, serta berbagai prestasi yang diraih
Bantaeng dalam sepuluh tahun terakhir, maka dapat dipastikan kepemimpin Prof
Nurdin Abdullah adalah kepemimpinan yang bersih dari korupsi.
“APBD-nya kecil, tetapi Pemerintah
Kabupaten Bantaeng di bawah kendali Prof Nurdin Abdullah, mampu membangun
jalanan yang mulus dan membagun rumah sakit yang bagus, dan sebagainya,” kata
Ade Irawan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati
Bantaeng Nurdin Abdullah juga mengungkapkan bahwa salah satu komitmen yang ia
bangun yaitu tiada hari tanpa peningkatan kapasitas, termasuk dengan
menyekolahkan pada tingkat lanjut (spesialis), para dokter yang bertugas Puskesmas.
Diskusi publik dihadiri ratusan peserta,
termasuk unsur Muspida, pimpinan OPD Organisasi Perangkat Daerah), dan Sekretaris
Lembaga Anti Korupsi Laki P45, Andi Sofyan. (Akhmad Marmin)