KULIAH UMUM. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Ketua STIE Nobel Indonesia Makassar, Dr Mashur Razak, menyanyikan lagi Indonesia Raya, sebelum Syahrul membawakan kuliah umum, di Kampus STIE Nobel, Senin, 31 Juli 2017. (ist)
----
Rabu,
02 Agustus 2017
SYL: Kalau Ada
Badai, Hadapilah!
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Kalau ada badai, jangan bawa perahumu menyamping, hadapi badai itu! Pandai-pandailah
beradaptasi dan berkreasi dalam menghadapi segala tantangan, termasuk tantangan
dunia kerja atau tantangan dalam kepemimpinan.
“Kalian menghadapi tantangan yang
berbeda dengan masa lima tahun lalu. Jangan memakai gaya kepemimpinan masa
lalu, karena kondisinya pasti berbeda dengan saat ini. Oleh karena itu, kalian
harus pintar, kalian harus berilmu,” tegas Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo
(SYL).
Hal itu dikemukakan saat membawakan Kuliah
Umum yang dirangkaikan dengan Pelepasan Mahasiswa Magang STIE Nobel Indonesia
Makassar, di Ballroom Lantai 2 STIE Nobel Indonesia Makassar, Jl Sultan
Alauddin Makassar, Senin, 31 Juli 2017.
Mahasiswa, kata SYL, harus mempunyai
insting yang tajam untuk bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan dan
kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang memengaruhi dunia kerja.
“Penggunaan teknologi termasuk
pirantinya tidak bisa dihindari. Adaptasi terhadap perubahan harus diikuti. Saya
mau anak STIE Nobel jadi anak-anak hebat dan orang hebat itu punya cara pandang
pada lingkungannya yang sangat kreatif, serta memiliki tekad menjadi anak
bangsa yang membuat negerinya lebih baik lagi,” tutur SYL.
Mantan Bupati Gowa dan kini sudah dua
periode menjabat Gubernur Sulsel, juga mengingatkan bahwa zaman sekarang bukan
hanya ijazah yang dibutuhkan, tetapi terutama ilmi dan keterampilan.
“Perkembangan zaman berubah dengan
sangat cepat dan kompetitif. Era kalian adalah era yang kompetisinya lebih
tajam lagi. Kita mengahadapi dunia tanpa batas,” kata SYL.
Ketua STIE Nobel Indonesia Makassar, Dr Mashur
Razak, menyampaikan terima kasih kepada Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur Sulsel
atas kesediannya membawakan Kuliah Umum.
“Kami mengundang Pak Gub karena latar
belakangnya, leadership lengkap, komprehensif, serta prestasi yang dimiliki,”
sebut Mashur.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat STIE Nobel, Mariah SPd MM, mengatakan, STIE Nobel melepas 435
mahasiswanya untuk berbagai melakukan berbagai macam program.
Program Magang STIE Nobel kali ini
terdiri atas Magang I, Magang II, Kuliah Kerja Nyata Pengabdian pada Masyarakat
(KKN-PPM), dan Kuliah Kerja Lapang Plus (KKLP).
Magang I diikuti 94 peserta, Magang II diikuti
246 peserta, KKN-PPM diikuti 141 peserta, dan KKLP diikuti 26 peserta.
“Program pemagangan dan pengabdian
masyarakat di STIE Nobel menjadi hal wajib untuk dilaksanakan setiap tahunnya.
Selain sebagai pemenuhan aspek tri dharma perguruan tinggi, juga sebagai alat
belajar bagi mahasiswa untuk memahami dunia luar kampus,” kata Mardiah.
Peserta Magang I, Magang II, dan KKLP akan
magang pada 22 perusahaan yang telah menjadi relasi STIE Nobel, sedangkan
peserta KKN-PPM ditempatkan di Kabupaten Barru.
“Mahasiswa nantinya akan berkecimpung
dan berbaur dengan masyarakat, yang magang akan belajar langsung di perusahaan,”
jelas Mariah. (win)