Namanya Haji Abdul Halim. Beliau adalah petani sejati, petani kuat dengan punggung laksana beton, lengan laksana kayu ulin. Tapi tak ada yang kuat di hadapan usia tua. Ia harus istirahat dari dunia olah lumpur tanah dan air, sejak usianya menginjak 60-an tahun. Dan, kata almarhum tiga hari sebelum meninggal, tak ada orang kuat yang bisa melawan kematian.
----
PEDOMAN
KARYA
Rabu,
13 September 2017
Tak Ada Orang
Kuat yang Bisa Melawan Kematian
Namanya Haji Abdul Halim. Beliau adalah
ayah kami. Beliau telah membangun saya. Hampir seluruh hidupnya, adalah untuk
saya dan untuk kami bersaudara. Keringat dan doanya yang tidak pernah berhenti
itu, semua untuk kami sekeluarga. Ajarannya tentang keserhanaan dan kemuliaan
ilmu pengetahuan, adalah tema komunikasi keluarga yang paling beliau
favoritkan.
Ketika usianya sudah uzur, mungkin sejak
belasan tahun silam, ia perkuat hidupnya dengan ibadah dan doa. Ia lebih banyak
bersyukur karena menurutnya, kami dari tujuh bersaudara sebagai anaknya, tidak
mengecewakan cita-cita hidupnya.
Beliau adalah petani sejati, petani kuat dengan punggung laksana beton, lengan laksana kayu ulin. Tapi tak ada yang kuat di hadapan usia tua. Ia harus istirahat dari dunia olah lumpur tanah dan air, sejak usianya menginjak 60-an tahun. Dan, kata almarhum tiga hari sebelum meninggal, tak ada orang kuat yang bisa melawan kematian.
Dan, beliau pun pergi untuk selamanya, memenuhi paggilan Allah SWT pada dini hari dan meninggal dunia pada usia 74 tahun, sekitar pukul 02:20 Wita, Ahad, 10 September 2017, di Belawa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Selamat jalan, petani sejati.
Maqbul Halim
(Warga
Sulsel/Pengurus Partai Golkar Sulsel)