REGIONAL MEETING. Wakil Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais, membuka Regional Meeting Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-Indonesia Timur, di Kampus Unismuh Makassar, Jumat, 06 Oktober 2017. (Foto: Asnawin)
------
Jumat,
06 Oktober 2017
Cabang Muhammadiyah
Ada di Pelosok dan di Mancanegara
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Organisasi
Muhammadiyah telah memiliki cabang di berbagai pelosok Tanah Air dan juga
cabang istimewa di mancanegara. Cabang Muhammadiyah yang di pelosok yaitu di Kabupaten
Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.
“Di Kepulauan Raja Ampat, malah
sudah ada sekolah Muhammadiyah, padahal itu adalah kepulauan terpencil,” ungkap
Wakil Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais, kepada wartawan seusai membuka
Regional Meeting Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah
se-Indonesia Timur, di Kampus Unismuh Makassar, Jumat, 06 Oktober 2017.
Dia mengatakan, selain terus-menerus
berupaya membuka cabang dan ranting baru, Muhammadiyah juga berupaya memperkuat
cabang dan ranting yang ada dengan cara mendirikan amal usaha Muhammadiyah
(AUM).
“Cabang dan ranting harus membentuk
amal usaha. Yang paling sederhana yaitu pengajian rutin. Selanjutnya, bisa
bikin Taman Kanak-kanak, dan berbagai bentuk amal usaha lainnya. Khusus di
mancanegara, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) kita akan perkuat
dengan mendirikan sekolah atau perguruan tinggi,” papar Dahlan.
Pembukaan PCIM di mancanegara,
lanjutnya, merupakan pengejawantahan dari program internasionalisasi Muhammadiyah.
Namun demikian, adik kandung Prof Amien Rais (mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah), buru-buru mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi Muhammadiyah
masih sangat besar.
“Muhammadiyah memang sudah memiliki
banyak cabang dan ranting, termasuk cabang istimewa di mancanegara, tetapi
Muhammadiyah masih terlalu banyak daerah di Indonesia yang belum tersentuh oleh
dakwah Muhammadiyah. Inilah tantangan kita,” kata Dahlan.
Berbasis Online
Ketua LPCR PP Muhammadiyah, Dr Phil
Ahmad Norma Permata MA, mengatakan, pada pertemuan regional LPCR Muhammadiyah se-Indonesia
Timur di Makassar diagendakan sosialisasi prioritas program LPCR periode
2015-2020, serta workshop pembuatan peta cabang dan ranting Muhammadiyah
berbasis online.
Selain itu, presentasi dan penetapan cabang
dan ranting Muhammadiyah unggulan di tiap wilayah dan daerah, serta sarasehan
buku strategi percepatan pengembangan cabang dan ranting Muhammadiyah di
Indonesia timur.
“Regional meeting LPCR ini diikuti 76
peserta yang mendaftar melalui 11 PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) dari 13 PWM
yang diundang, serta utusan PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) se-Sulsel dan
enam perguruan tinggi Muhammadiyah,” sebut Ahmad Norma Permata.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang diundang
yaitu PWM Bali, PWM NTB, PWM NTT, PWM Maluku Utara, PWM Maluku, PWM Sulawesi Tengah,
PWM Sulawesi Selatan, PWM Sulawesi Barat, PWM Sulawesi Tenggara, PWM Suluwesi
Utara, PWM Gorontalo, PWM Papua Barat, dan PWM Papua. PWM Bali dan PWM Maluku
tidak mengirimkan utusannya karena sedang siap-siaga.
Pembukaan Regional Meeting LPCR
Muhammadiyah se-Indonesia Timur turut dihadiri Wakil Ketua Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Sulsel Darwis Lantik, Ketua LPCR PWM Sulsel Azis Taba, Rektor
Unismuh Makassar Dr Abdul Rahman Rahim, serta Walikota Makassar yang diwakili Asisten
II Ir H Kusaiyyeng. (win)