“Jadi apaji nabilang?” tanya Daeng Nappa’.
“Nabilang, saya ini maju berjuang untuk kemaslahatan orang banyak, dan perjuangan itu tidak mengenal menang kalah,” papar Daeng Tompo’.
-------
PEDOMAN
KARYA
Rabu,
11 Oktober 2017
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’ (29):
Tiga
Kalimi Kalah di Pilkada
“Apatong itu
Daeng Caddi. Tiga kalimi kalah di Pilkada, masih mau lagi ikut,” kata Daeng
Nappa’ kepada Daeng Tompo’ seusai shalat magrib di masjid.
“Kan tidak
dilarangji toh,” tukas Daeng Tompo’.
“Tidak adana
kapo’-kapo’na. Kalau kalah lagi nanti, berarti empat kalimi kalah. Orang
Makassar bilang kapala’ rupa,” kata Daeng Nappa’.
“Pernahka’ ke
rumahna pagi-pagi, jadi langsungka na’ajak sarapan. Di situmi kutanyaki, apa
pertimbanganna sampai mau maju lagi di Pilkada,” ungkap Daeng Tompo’.
“Jadi apaji
nabilang?” tanya Daeng Nappa’.
“Nabilang, saya
ini maju berjuang untuk kemaslahatan orang banyak, dan perjuangan itu tidak
mengenal menang kalah,” papar Daeng Tompo’.
“Oh, begitu!
Jadi kita’ pilih dia nanti ini di Pilkada?” tanya Daeng Nappa’.
“Saya dukung
perjuanganna kalau murni untuk kemaslahatan umat, tapi untuk memilih dia,
tunggu dulu,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Apaji,” timpal
Daeng Nappa’ sambil tertawa dan meninju lengan atas Daeng Nappa’. (asnawin)
Rabu, 06 September 2017
--------
@Obrolan 28:
http://www.pedomankarya.co.id/2017/10/kita-tidak-seharusnya-begini.html