YUDISIUM. Dekan Fakultas Kedokteran Unismuh Mahmud Ghaznawie (ke delapan dari kanan) foto bersama mahasiswa Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar seusai acara yudisium, di Aula Lantai I Fakultas Kedokteran Unismuh, Rabu, 08 November 2017. (ist)
---------
Kamis,
09 November 2017
FK Unismuh
Yudisium Lima Dokter dan 19 Sarjana Kedokteran
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Fakultas
Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali meyudisium
sejumlah alumninya, di Aula Lantai I Fakultas Kedokteran Unismuh, Rabu, 08
November 2017. Kali ini, FK Unismuh meyudisium lima profesi dokter dan 19
sarjana kedokteran.
Acara yudisium dihadiri Wakil Rektor
I Unismuh Abdul Rakhim Nanda, Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Unismuh Dr HM Syaiful
Saleh, Dekan Fakultas Kedokteran Unismuh dr Mahmud Ghaznawie PhD SpPA(K), Wakil
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Samsuriadi, serta sejumlah
undangan dan para mahasiswa yang diyudisium bersama orangtua atau wali
masing-masing.
Para dokter yang diyudisium yaitu Rizky
Amalia Saputri (IPK 3,95), Tiara Astriana (IPK 3,83), Ichsaniar Amalia (IPK
3,88), Taufiq Hidayat (IPK 3,78), dan Evi Elvira Latif (IPK 3,95).
Sementara para sarjana kedokteran yang
diyudisium yaitu Aris Eko Suprapto, Ika Lukita Sari, Nirmala, Nur Amalia Idrus,
Muhammad Zubair, Dachniar Dwi Astuti, Turi Puji Cora Gau, Andari zeta Pritajun
Doe, Khalidinah Iriansyah, Diyah Sasmi Kurnia, Chyci Dwiyanti, Desy Winanda,
Fadilah Aulia Rahma, St Hardianti Hasmawi, Khairul Waldi, Nila Ardilla, Anita
Rezky, Alfian Umar, dan Muhamad Tisar Syafwan.
Dekan FK Unismuh Mahmud Ghaznawie,
mengatakan, dengan penambahan lima profesi dokter dan 19 sarjana kedokteran
yang diyudisium tersebut, maka Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar secara
keseluruhan telah menghasilkan 136 dokter, dan 447 sarjana kedokteran (SKed).
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel
Samsuriadi, dalam amanahnya mengatakan, para orangtua yang mendampingi anaknya
pada acara yudisium tersebut pasti menetes air matanya, tetapi bukan karena
sedih, melainkan karena bahagia.
“Menetes air mata orangtua menyaksikan
anak-anaknya berhasil menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran Unismuh
Makassar, dan saya memahami bahwa itu adalah air mata bahagia, air mata yang
membahagiakan orangtua,” kata Samsuriadi.
Alumni Fakultas Kedokteran Unismuh
Makassar, katanya, memiliki kelebihan dibandingkan alumni fakultas kedokteran
perguruan tinggi lainnya, terutama dengan adanya tambahan mata kuliah Al-Islam
dan Kemuhammadiyahan.
“Jadilah dokter yang memiliki nilai
plus. Delapan semester mendapat mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,
itulah yang membedakan kalian dengan dokter alumni perguruan tinggi lain,”
tandas Samsuriadi. (zak)