PENEMU. Kepala SMA Negeri 1 Bulukumba, Rusli Umar (tengah) foto bersama dua siswanya, Monica Patricia Putri (paling kiri) dan Hikmatul Inayah Midassir, yang berhasil menciptakan alat pembasmi hama tikus dengan menggunakan prinsip kerja robot. Monica dan Inayah akan mengikuti kontes robot tingkat nasional untuk memperebutkan tiket ke Amerika Serikat. (ist)
----------
Selasa,
21 November 2017
Siswa SMA 1
Bulukumba Ciptakan Alat Pembasmi Tikus
-
Juara 1 Lomba
KIR Nasional Universitas Diponegoro
-
Diudang Ikuti
Kontes Robot Nasional SMA/SMK
BULUKUMBA,
(PEDOMAN KARYA).
Dua siswa SMA Negeri 1 Bulukumba, Monica dan Inayah, berhasil menciptakan alat
pembasmi hama tikus dengan menggunakan prinsip kerja robot.
Alat tersebut oleh penemunya diberi nama
“Rat Exonic”, yang merupakan alat pembasmi hama tikus di sawah. Alat ini
menggunakan sensor ultrasonic (sensor jarak) sesuai dengan teori atau prinsip
kerja robot.
Hasil temuan tersebut selanjutnya akan diikutkan kontes robot nasional tingkat
SMA/SMK yang dilaksanakan Intel Processor, di Jakarta, 24-25 November 2017.
“Monica dan Inayah akan memperkenalkan
hasil temuannya dengan menggunakan Bahasa Inggris. Kontes ini akan memperebutkan
satu tiket ke Negeri Paman Sam, Amerika Serikat,” ungkap Rusli, kepada wartawan
di Bulukumba, Selasa, 21 November 2017.
Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (KIR) Tingkat
Nasional di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa
Tengah, akhir Oktober 2017, Monica dan Inayah berhasil keluar sebagai Juara I setelah meneliti Pot Organik
(Ponik), memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan untuk dijadikan sebuah
inovasi ramah lingkungan.
Dia mengatakan, keberhasilan siswanya tersebut
tidak terlepas dari pembimbingan yang dilakukan secara kontinyu di sekolah, dan
SMA Negeri 1 Bulukumba menjalin kerjasama dengan Youth Hub Bulukumba.
Selain itu, yang terkait komponen robot,
pihaknya juga bekerja sama dengan alumni
Teknologi Informasi atau Informatika dari berbagai pergutuan tinggi di
Indonesia.
“Kami tentu bangga, karena siswa SMA Negeri
1 Bulukumba telah mengharumkan nama Kabupaten Bulukumba, mampu menyisihkan
beberapa karya lainnnya dari seluruh Indonesia. Kini mereka kembali akan berjuang
untuk bersaing dengan peserta lain dari seluruh Indonesia agar bisa juara dan
kemudian menginjakkan kakinya di Amerika Serikat. Tentunya ini juga kebanggaan
tersendiri bagi penemunya, terutama untuk perkembangan teknologi Indonesia,”
tutur Rusli. (yat)