“Maksudku, perceraian pemimpin. Perceraian antara walikota dengan wakil walikota, dan perceraian bupati dengan wakil bupati,” kata Daeng Nappa’.
“Oh itu, ka tadi bilangki pejabat yang cerai,” tukas Daeng Tompo’.
“Kayaknya lebih banyak yang cerai dan baku lawan pada Pilkada berikutnya dibanding yang tetap berpasangan selama dua periode,” ujar Daeng Nappa’.
----------
PEDOMAN
KARYA
Ahad,
21 Januari 2018
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’ (89):
Banyakna tong
Pejabat yang Cerai
“Banyakna tong itu pejabat yang cerai,”
kata Daeng Nappa’ saat jalan-jalan pagi bersama Daeng Tompo’.
“Di daerah mana? Na jarangji kita baca
beritanya pejabat yang cerai. Kalau yang selingkuh atau suka jajan mungkin
banyak,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Maksudku, perceraian pemimpin.
Perceraian antara walikota dengan wakil walikota, dan perceraian bupati dengan
wakil bupati,” kata Daeng Nappa’.
“Oh itu, ka tadi bilangki pejabat yang
cerai,” tukas Daeng Tompo’.
“Kayaknya lebih banyak yang cerai dan
baku lawan pada Pilkada berikutnya dibanding yang tetap berpasangan selama dua
periode,” ujar Daeng Nappa’.
“Menurut kita’, kira-kira apa
penyebabna?” tanya Daeng Tompo’.
“Saya kira tidak jauh-jauhji dari uang
dan ambisi kekuasaan. Tidak baguski bagi-bagina,” kata Daeng Nappa’ lalu
tertawa.
“Bukan tawwa. Saya kira terutama karena
ada komitmen yang dilanggar,” kata Daeng Tompo’ serius.
“Samaji. Ujung-ujungna soal uangji dan
kekuasaan,” kata Daeng Nappa’ lagi-lagi sambil tersenyum. (asnawin)
Ahad, 05
November 2017
--------
@Obrolan
88:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/rantasana-ini-politika.html