HUKUM RIMBA. “Berarti berubahmentongmi itu tujuan parpolka,” kata Daeng Nappa’.
“Yah, begitulah. Intinya, politik itu
kekuasaan dan di sana berlaku hukum rimba. Kalau tidak kuatki’ atau tidak
bisaki’ beradaptasi, pasti tersingkirki’,” tutur Daeng Tompo’.
------------
PEDOMAN KARYA
------------
PEDOMAN KARYA
Ahad,
07 Januari 2018
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’ (58):
Di Sana Berlaku
Hukum Rimba
“Susahmentong itu diprediksi politika.
Semua bisa terjadi di luar dugaan,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
ngopi siang di warkop kantor gubernur.
“Yah, begitulah dunia politik,” ujar
Daeng Tompo’.
“Ada ketua parpol yang dikudeta secara
halus, ada pengurus yang tiba-tiba diganti, ada yang mengundurkan diri, ada
yang loncat pagar ke parpol lain,” sebut Daeng Nappa’.
“Tapi ‘kan banyak juga yang mendapat
posisi enak karena berada di parpol,” tukas Daeng Tompo’.
“Berarti berubahmentongmi itu tujuan
parpolka,” kata Daeng Nappa’.
“Yah, begitulah. Intinya, politik itu
kekuasaan dan di sana berlaku hukum rimba. Kalau tidak kuatki’ atau tidak
bisaki’ beradaptasi, pasti tersingkirki’,” tutur Daeng Tompo’.
“Jadi?” tanya Daeng Nappa’.
“Jadi, siap-siapmaki ke mesjid, itu
hampirmi adzan lohor,” kata Daeng Tompo’ dan keduanya pun tertawa. (asnawin)
Rabu,
04 Oktober 2017
.........
@Obrolan
57:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/mana-lebih-tinggi-jabatannya-menteri.html