“Selesai shalat, langsungi kudatangi. Dia bilang, dulu dia malas shalat. Kalau orang shalat di mesjid, biasa dia asyiktongji duduk-duduk atau main domino,” tutur Daeng Tompo’.
------------
PEDOMAN
KARYA
Selasa,
16 Januari 2018
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’ (73):
Dulu Dia Malas
Shalat
“Adamentong itu orang dikasi’ hidayah di’,”
kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi pagi di rumah Daeng Nappa’.
“Yang penting ‘kan masih ada iman di
dalam dada kita,” kata Daeng Nappa’.
“Kemarin singgahka’ shalat ashar di
masjid dekat kampus. Imamnya polisi lalu-lintas, pakaian lengkapki lagi saat
memimpin shalat,” ungkap Daeng Tompo’.
“Wah, pemandangan langka itu,” kata
Daeng Nappa’.
“Selesai shalat, langsungi kudatangi.
Dia bilang, dulu dia malas shalat. Kalau orang shalat di mesjid, biasa dia
asyiktongji duduk-duduk atau main domino,” tutur Daeng Tompo’.
“Sekarang?” tukas Daeng Nappa’.
“Sekarang tujuh juz mi nahafal, selalu
mi juga jadi imam,” ungkap Daeng Tompo’.
“Masya Allah. Kita’ iya, berapa juz mi
ki hafal?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Baa, insya Allah,” jawab Daeng Tompo’
juga sambil tersenyum. (asnawin)
Makassar,
Jumat, 20 Oktober 2017
.........
@Obrolan
72:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/pentingkah-ulang-tahun-provinsi.html