“Datangmaki’ bezuki Pak Desa di rumah sakit?” tanya Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngobrol-ngobrol di pos ronda malam minggu sambil menunggu warga kompleks lainnya.
“Datangma’, tapi tidak bisaki masuk liatki, dilarang sama dokter, tapi geger otaki bedeng kodong,” ujar Daeng Nappa’.
“Kasianna itu kodong?” kata Daeng Tompo’.
-------
PEDOMAN
KARYA
Sabtu,
27 Januari 2018
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’ (100):
Geger Otaki
Bedeng Kodong
“Datangmaki’ bezuki Pak Desa di rumah
sakit?” tanya Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngobrol-ngobrol di pos
ronda malam minggu sambil menunggu warga kompleks lainnya.
“Datangma’, tapi tidak bisaki masuk
liatki, dilarang sama dokter, tapi geger otaki bedeng kodong,” ujar Daeng Nappa’.
“Kasianna itu kodong?” kata Daeng Tompo’.
“Kasian betul,” ungkap Daeng Nappa’.
“Jadi bagaimanami itu kasusna?” tanya
Daeng Tompo’.
“Kasus apa?” ujar Daeng Nappa’.
“Maksudku, bagaimanami itu pemilihan
serentak Ketua RW dan Ketua RT, ‘kan dua kalimi ditunda. Pertama karena Pak
Desa tiba-tiba sakit, kedua karena Pak Desa tiba-tiba menghilang, sekarang Pak
Desa sakit lagi karena kecelakaan, mobilna menabrak tiang listrik, jadi
ditundamiseng itu pemilihanga?” tanya Daeng Tompo’.
“Barangkalimi, karena pasti sehatpi Pak
Desa baru bisa dilanjutkan proses pemilihanga,” kata Daeng Nappa’.
“Dan bisa-bisa dibebaskangi Pak Desa,”
ujar Daeng Tompo’.
“Dibebaskan bagaimana?” tanya Daeng
Nappa’.
“Maksudku, terpaksa diganti jadi kepala
desa kalau memang geger otaki,” ujar Daeng Tompo’. (asnawin)
Sabtu,
18 November 2017
--------
@Obrolan
99:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/bukan-sakit-tabrakangi-mobilna.html