PENGUKUHAN. Kordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof Andi Niartiningsih (kiri) memberikan sambutan pada pengukuhan Prof Alyas sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Adiministrasi Publik Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Sabtu, 06 Januari 2018.
------
Kamis,
11 Januari 2018
Guru Besar Bukan
Capaian Tertinggi
- Prof Alyas
Dikukuhkan sebagai Guru Besar Unismuh Makassar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Guru
besar bukan akhir dari segalanya, belum bisa dikatakan sebagai capaian tertinggi.
Malah seharusnya menjadi spirit dan motivasi ke depannya, agar energi positif
akan tertular untuk para dosen yang sudah bergelar doktor atau magister.
Hal itu dikemukakan Kordinator Kopertis
Wilayah IX Sulawesi Prof Andi Niartiningsih, pada pengukuhan Prof Alyas sebagai
Guru Besar Bidang Ilmu Adiministrasi Publik Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan
Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, di Balai Sidang
Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Sabtu, 06 Januari 2018.
“Seharusnya menjadi spirit dan motivasi
ke depannya, agar energi positif akan tertular untuk para dosen yang sudah
bergelar doktor atau magister, agar mereka juga terdorong mencapai apa yang
diraih Prof Alyas,” tegas Andi Niar, sapaan akrab Prof Andi Niartiningsih
Dia mengatakan, Unismuh Makassar patut
bersyukur karena mengawali tahun 2018 dengan pengukuhan guru besar kepada salah
seorang dosennya, yakni Prof Alyas, yang merupakan guru besar ke-7 Unismuh
Makassar.
“Unismuh patut bersyukur karena mengawali
tahun 2018 dengan mengukuhkan guru besarnya yang ketujuh. Semoga Prof Alyas ini
dapat memberikan kontribusi positif terhadap Unismuh ke depannya,” kata Kordinator
Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof Andi Niartiningsih.
Mantan Dekan Fakultas Kelautan dan
Perikanan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, juga mengimbau seluruh dosen
di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi, agar segera miliki pangkat akademik
sehingga kedepannya bisa meningkatkan inovasi.
“Untuk para magister harus segera meraih
doktor, sedangkan untuk yang sudah doktor agar segera berupaya meraih guru
besar,” kata Andi Niar.
Target 200
Doktor
Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rahman
Rahim, juga mengemukakan kegembiraanya atas pengukuhan guru besar kepada Prof Alyas.
“Unismuh Makassar sangat beruntung,
karena Prof Alyas ini sebelumnya adalah dosen pindahan dari STKIP YPUP
Makassar,” ungkapnya.
Ia berharap pengukuhan Prof Alyas
sebagai guru besar Unismuh Makassar, bisa memberikan motivasi kepada
dosen-dosen lainnya untuk lebih meningkatkan kualitas dan kapasitas diri.
Unismuh Makassar, katanya, saat ini
memiliki jumlah dosen 668 orang, termasuk tujuh dosen yang bergelar professor,
111 orang bergelar doktor, dan 557 lainnya bergelar magister.
“Kita berharap memasuki tahap akreditasi
institusi tahun 2019 nanti, jumlah dosen yang bergelar sudah mencapai 200-an
orang,” kata Rahman Rahim.
Pengukuhan Prof Alyas sebagai guru besar
turut dihadiri Ketua BPH Unismuh Makassar Dr HM Syaiful Saleh, seluruh anggota
senat, para pimpinan fakultas, pimpinan unit atau lembaga, sejumlah dosen, serta
perwakian lembaga-lembaga kemahasiswaan Unismuh Makassar. (zak)