“Hebat bagaimana? Hebat bikin susah rakyat,” kata Daeng Nappa’.
“Itumi
maksudku’. PLN bisa mematikan lampu hingga berjam-jam dan tidak bisa dituntut
oleh masyarakat, tapi kalau kita terlambat bayar iuran listrik, langsungki
didenda,” tutur Daeng Tompo’.
---------
PEDOMAN KARYA
Senin, 22 Januari 2018
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’ (94):
Hebatna Tawwa PLN
“Hebatna
tawwa PLN,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat duduk-duduk di pos ronda
sambil menunggu warga kompleks lainnya bermalam minggu.
“Hebat
apa? Belumpi lohor tadi siang mati lampu, sudahmi shalat isya baru menyala,”
sungut Daeng Nappa’.
“Di
situmi hebatna,” tukas Daeng Tompo’.
“Hebat
bagaimana? Hebat bikin susah rakyat,” kata Daeng Nappa’.
“Itumi
maksudku’. PLN bisa mematikan lampu hingga berjam-jam dan tidak bisa dituntut
oleh masyarakat, tapi kalau kita terlambat bayar iuran listrik, langsungki
didenda,” tutur Daeng Tompo’.
“Biasalalo
iyya langsung nacabut aliran listrikta’ kalau tiga bulanki’ tidak bayar,”
timpal Daeng Nappa’.
“Nah,
di situmi hebatna PLN,” kata Daeng Tompo’ lalu tertawa, tapi Daeng Nappa’ belum
bisa tersenyum. (asnawin)
Sabtu, 11 November 2017
-------
@Obrolan 93:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/mautongi-kapang-jadi-pahlawan.html