“Ternyata semangat dan motivasi belum tentu cukup untuk meraih kemenangan,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi sore di warkop terminal.
“Apa judulna ini?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Itu kemarin tim sepakbola ta’ kalah telak, padahal presiden dan wapres nonton langsung di stadion,” sungut Daeng Tompo’.
----------
PEDOMAN
KARYA
Selasa,
16 Januari 2018
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Kalau Kalah
Kelas Janganmi Melawan
“Ternyata semangat dan motivasi belum
tentu cukup untuk meraih kemenangan,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’
saat ngopi sore di warkop terminal.
“Apa judulna ini?” tanya Daeng Nappa’
sambil tersenyum.
“Itu kemarin tim sepakbola ta’ kalah
telak, padahal presiden dan wapres nonton langsung di stadion,” sungut Daeng
Tompo’.
“Karena memang tawwa lawan lebih kuat,
lihatmi itu bodina rata-rata lebih tinggi dibanding pemain ta’,” kata Daeng
Nappa’.
“Itumi maksudku’. Pemain ta’ sangat
bersemangat karena presiden dan wapres nonton langsung di stadion, mungkin juga
dijanjikan bonus kalau bisa mengalahkan tim peserta Piala Dunia, jadi ada
motivasi yang sangat besar dalam diri para pemain, tapi ternyata mereka memang
kalah kelas,” tutur Daeng Tompo’.
“Jadi mauki’ bilang kalau kalah kelas
janganmi melawan?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Pasti mauki’ lagi larikangi
pembicaraanga ke Pilkada. Ini bicara sepakbola bos, bukan politik,” tukas Daeng
Tompo’ lalu tertawa dan keduanya pun tertawa. (asnawin)
Makassar,
Senin, 15 Januari 2018
-------