TEWAS. Dika (15), siswi
kelas tiga SMP Al Ishlah, Maros, sekitar jam 16.30 Wita, Rabu, 03 Januri 2018,
saat pulang sekolah mengalami nasib naas. Dika tewas di depan Masjid Al Markas,
Jalan Jenderal Sudirman, jalan poros, Kabupaten Maros, setelah tertabrak mobil
truk molen. Inzet: Akbar Endra.
----------
PEDOMAN
KARYA
Kamis,
04 Januari 2018
SURAT PEMBACA:
Kecelakaan di
Depan Al Markas Maros
Dika (15), siswi kelas tiga SMP Al
Ishlah, Maros, sekitar jam 16.30 Wita, Rabu, 03 Januari 2018, saat pulang
sekolah mengalami nasib naas, di depan Masjid Al Markas, Jalan Jenderal
Sudirman, jalan poros, Kabupaten Maros.
Dika mengendarai sepeda motornya dengan
pelan. Tiba-tiba muncul mobil truk molen (nomor polisinya sudah ada di Kantor
Polisi Lalulintas Maros) dengan kecepatan tinggi menyenggolnya. Dika jatuh dan
kepalanya terbentur di bodi mobil tersebut. Kepalanya pecah dan otaknya
terhambur di aspal. Dika meninggal di tempat.
Anak sulung dari dua bersaudara ini, tak
lagi sempat ditolong, padahal, tak jauh lagi --sekitar 50 meter, di depan
(TKP), Dika akan berbelok ke arah rumahnya di samping Masjid Al Markas. Sisah
hitungan menit, ia akan tiba di rumahnya, di Jalan Pallantikang, Lingkungan
Data, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Turikale, Maros.
Tapi itulah takdir. Kelalaian sopir truk
molen itu, mengakibatkan kecelakaan yang merenggut nyawa putri dari pasangan
Usman dan Hana ini.
Ayahnya, Usman, sadalah eorang tukang
lemari aluminium, dan Ibunya, Hana, sehari-hari berjualan pakaian anak-anak di
Pasar Maros. Mereka kehilangan putri sulung yang sangat disayanginya. Ayahnya
tak bisa menahan tangis ketika kabar putrinya mengalami nasib naas. Usman
menangis sejadi-jadinya. Ibunya pingsan. Jenazah Dika dibawa ke Rumah Sakit
Salewangan.
Adiknya, Zifa yg baru berusia 9 tahun,
pun termenung. Kakaknya yang setiap hari mengajarinya mengaji, telah pergi
menghadap Tuhan. Murid kelas empat SD ini, tak sanggup menghapus air matanya yang
meleleh di pipi. Suara Dika saat mengaji masih nyaring terdengar di ruang
memori otaknya.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Tragedi
di Jalan poros Maros sudah sering terjadi. Sudah puluhan warga terlindas truk yang
dikendarai oleh sopir ugal-ugalan. Semoga anak-anak kita dan keluarga kita semua
terhindar dari kecelakaan naas di jalan raya.
Kepada Bapak Polisi Lalu Lintas di
Polres Maros, saya secara pribadi merekomendasikan:
1. Agar menertibkan angkutan umum dan
truk yang sering parkir di bahu jalanan di Maros. Ini menghalangi kelancaran
arus lalu lintas dan rawan menimbulkan kemacetan.
Selama ini, bahu jalan poros di Maros,
selalu dibiarkan jika angkutan umum (bus besar) dan mobil truk parkir di bahu
jalan. Malah, sejumlah bus angkutan dalam provinsi, menjadikan beberapa titik
di poros jalan Maros sebagai terminal dadakan. Ironisnya, Truk-truk juga,
dibiarkan parkir di bahu jalan poros. Padahal kecelakaan sudah sering terjadi
akibat adanya gangguan tersebut. (Data bisa dicek di Polantas Maros).
2. Agar pengendara truk besar diminta
secara tegas, mengurangi kecepatan (20 Km/jam) saat melalui jalan poros Maros.
Saat jam sekolah, agar truk tidak memacu kendaraanya sepanjang jalan poros.
Kejadian naas seperti dialami Dika sudah puluhan kali terjadi, semuanya
diakibatkan oleh sopir truk yang memicu kendaraannya di Jalan Poros.
3. Agar dilakukan penertiban setiap
minggu terhadap sopir truk, terutama yang sopirnya memberi kepercayaan kepada
kernet yang belum mahir mengendarai truknya. Sudah ada beberapa kecelakaan
terjadi diakibatkan oleh sopir cadangan yang belum mahir.
Semoga bermanfaat.
Akbar Endra
(Anggota
DPRD Maros)