“Bagusna itu kapang kalau setiap laki-laki punya dua, tiga, atau empat isteri,” ujar Daeng Nappa’ saat ngopi siang bersama Daeng Tompo’, di warkop kantor gubernur.
PEDOMAN KARYA
Jumat, 12 Januari 2018
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’ (61):
Kenapa Padeng
Kita’ Baru Satu Isterita’?
“Bagusna itu kapang kalau setiap laki-laki
punya dua, tiga, atau empat isteri,” ujar Daeng Nappa’ saat ngopi siang bersama
Daeng Tompo’, di warkop kantor gubernur.
“Apa bedeng bagusna?” tanya Daeng Tompo’.
“Tidak adami itu kapang gadis tua dan
janda,” kata Daeng Nappa’.
“He..he..he..,” Daeng Tompo’ tertawa.
“Kan memang disunnahkan to?” kata Daeng
Tompo’.
“Betul. Jadi kenapa padeng kita’ baru satu
isterita’?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Kalau saya lain boss,” jawab Daeng
Nappa’.
“Lain bagaimana?” kejar Daeng Tompo’.
“Maksudku, poligami itu hanya bagi orang
yang sanggup dari segi ekonomi dan mampu berlaku adil,” jelas Daeng Nappa’
dengan nada dan wajah serius.
“Ah, bilangmaki. Takutki’ sama isterita’
to?” kata Daeng Tompo’ lalu tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Sabtu, 07 Oktober 2017
--------
Keterangan:
kenapa padeng kita’ = lalu mengapa Anda
.....
Isterita’ = Istri Anda
Bagusna itu kapang = barangkali bagus ....
Apa bedeng bagusna? = Lalu apa bagusnya?
Tidak adami = Tidak ada lagi
Ah, bilangmaki = Ah, bilang saja
Takutki’ = Anda takut
-----
Obrolan sebelumnya:
Yang Penting Kita’ Tidak Begitujaki’