MUNAS TARJIH. Sekretaris Panitia Lokal Munas Tarjih, Syamsuriadi P Salenda mengatakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel siap melaksanakan amanah sebagai tuan rumah Munas TarjihMuhammadiyah, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, 24-26 Januari 2018.
---------
Ahad,
21 Januari 2018
Muhammadiyah
Sulsel Siap Laksanakan Munas Tarjih
-
Dihadiri Amien
Rais, Din Syamsuddin, dan Syafi’i Ma’arif
-
Munas Tarjih Tidak
Bahas Soal Syiah
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel siap melaksanakan amanah sebagai tuan rumah
Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Muhammadiyah, 24-26 Januari 2018. Munas Tarjih yang
akan diikuti 270-an peserta se-Indonesia digelar di Balai Sidang Muktamar 47
Kampus Unismuh Makassar.
“Kami selaku panitia lokal dan tuan
rumah, insya Allah sudah siap menerima kehadiran para peserta Munas Tarjih dari
seluruh Indonesia,” kata Sekretaris Panitia Lokal Munas Tarjih, Syamsuriadi P
Salenda, didampingi Humas Muhammadiyah Sulsel Asnawin Aminuddin, kepada
wartawan di Makassar, Ahad, 21 Januari 2018.
Peserta Munas, katanya, terdiri atas dua
orang dari setiap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, undangan khusus Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, serta perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sulsel,
dan perwakilan Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Sulsel.
Munas Tarjih juga akan dihadiri sejumlah
tokoh Muhammadiyah, antara lain Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah
2015-2020), Amien Rais (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, mantan Ketua MPR
RI), Din Syamsuddin (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, mantan Ketua Umum
Majelis Ulama Indonesia/MUI), dan Syafi’i Ma’arif (mantan Ketua Umum PP
Muhammadiyah, mantan Presiden World Conference on Religion for Peace/WCRP).
“Sebagai tuan rumah, Muhammadiyah Sulsel
diberi kesempatan mengundang seluruh PDM dan Pondok Pesantren se-Sulsel, tetapi
mereka hadir sebagai peninjau, bukan peserta penuh,” kata Syamsuriadi yang di
Muhammadiyah Sulsel menjabat sebagai Wakil Sekretaris.
Munas Tarjih, jelasnya, merupakan forum
tertinggi penetapan suatu hukum ibadah atau masalah fikih di Muhammadiyah. Dalam
Munas kali ini, lanjutnya, akan dibahas empat pokok masalah, yaitu fikih
perlindungan anak, problem lalu-lintas, pengelolaan informasi, serta
masalah-masalah ibadah.
Tabligh Akbar
Sehari sebelum pembukaan Munas Tarjih,
tepatnya Selasa sore (ba’da ashar), 23 Januari 2018, Panitia Lokal bekerjasama
Unismuh Makassar akan menggelar Tabligh Akbar dengan menghadirkan Bachtiar
Nasir, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI)
yang juga pengurus Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
“Tempat juga di Balai Sidang Muktamar 47
Kampus Unismuh Makassar, dan ini terbuka untuk umum,” kata Syamsuriadi.
Syiah dan Ahlus
Sunnah
Menyinggung masalah Syiah yang
akhir-akhir ini marak dibicarakan di Makassar, Syamsuriadi dengan tegas mengatakan
masalah Syiah tidak dibahas pada Munas Tarjih Muhammadiyah di Makassar.
“Masalah tarjih itu sudah selesai di
Muhammadiyah. Jadi, kalau ada orang Muhammadiyah yang mengangkat masalah
tarjih, maka itu bukan atas nama Muhammadiyah, melainkan atas nama pribadi.
Muhammadiyah juga jangan disebut-sebut sebagai ahlus sunnah wal jama’ah.
Muhammadiyah itu ahlus sunnah, tapi bukan wal jama’ah, karena Muhammadiyah itu
sudah jama’ah, artinya banyak orang Islam yang berhimpun di Muhammadiyah,”
jelas Syamsuriadi. (met)
Tags
Aneka