WISUDA. Kepala Sekolah SDIT Mukhlisiin, Andi Kusuma Atmajaya, menyalami Fatimah Az-Zahrah (salah seorang murid kelas tiga), pada acara Wisuda Tahfidz Qur'an Juz 30 (Juz Amma), di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gowa, Ahad, 14 Januari 2018. (Foto: Asnawin Aminuddin)
----------
Ahad,
14 Januari 2018
Murid SD Diwisuda sebagai Penghafal Qur’an
GOWA,
(PEDOMAN KARYA).
Sebanyak 50 murid kelas dua dan murid kelas tiga Sekolah Dasar Islam Terpadu
(SDIT) Mukhlisiin, Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa,
diwisuda sebagai tahfidz atau penghafal Al-qur’an juz 30 (Juz Amma), di Aula
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gowa, Ahad, 14 Januari 2018.
“Dari 50 murid yang diwisuda sebagai
penghafal Qur’an hari ini, sebanyak 14 orang di antaranya adalah murid kelas
dua, sedangkan yang lain kelas tiga,” jelas Kepala Sekolah SDIT Mukhlisiin,
Andi Kusuma Atmajaya SpdI MpdI, saat memberikan kata sambutan.
Wisuda tersebut, katanya, merupakan
sejarah bagi SDIT Mukhlisiin, karena inilah pertama kalinya mereka melaksanakan
acara wisuda penghafal Qur’an.
“Ini adalah sejarah bagi SDIT Mukhlisiin,
hasil dari pembelajaran dan latihan selama dua tahun. Dan kami akan
melaksanakan wisuda tahfidz Qur’an sekali dalam setahun,” kata Andi Kusuma.
Ketua Kelompok Kerja Pengawas Sekolah
(Pokjawas) Kemenag Kabupaten Gowa, Dra
Hasmawati, yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Gowa, mengaku sangat salut atas
keberhasilan kepada sekolah dan para guru di SDIT Mukhlisiin melakukan
pembinaan sehingga murid-murid kelas dan murid-murid kelas tiga sudah bisa
mengikuti wisuda sebagai penghafal Qur’an.
“Ini sungguh prestasi yang luar biasa,
karena SDIT Mukhlisiin baru berdiri tiga tahun tapi sudah bisa melaksanakan
acara wisuda tahfidz Qur’an juz 30,” kata Hasmawati.
Ustadz Qasim Saguni yang membawakan
ceramah mengatakan, murid-murid yang diwisuda sebagai penghafal Qur’an akan
menarik orangtuanya masuk ke dalam surga.
“Mereka yang mengupayakan, memfasilitasi
anak-anak untuk menjadi penghafal Qur’an, di akhirat nanti juga akan diwisuda
oleh Allah. Mudah-mudahan lima sepuluh tahun ke depan, bukan lagi juz 30 yang
dihafal, melainkan hafal 30 juz,” kata Qasim.
Ke-50 murid yang diwisuda sebagai
penghafal Qur’an juz 30, terdiri atas 25 putra dan 25 putri. Dari 25 putra
tersebut, terdapat tiga murid kelas dua, sementara dari 25 murid putri yang
diwisuda, terdapat 11 murid kelas dua.
Murid putra kelas tiga yang diwisuda yaitu
Muhammad Firmansyah Ramadhan, Faaiz Elshadawi, Muhammad Zidan, Muhammad Barraq
Abdullah Putra ashar, Muhammad Wirayuda Riswan, Ibrahim Alkhalil Likman,
Muhammad Aslam Zainulmuttaqin, Muhammad Fauzan Ramadhan, Aufa Aditya, Muhammad
Faris Ismail.
Muhammad Mahyan Arafah, Muhammad Lutfhi
Nurfalah Thamrin, Muhammad Fauzan Rahmat, Umar bin Abdul Azis, Muhammad Akhtar
Abqary Rahman, Emir Achmad Nurcholis, Dzaki Abdan Syakuran, Ihsan Mubarak
Hasrul, Husaifa Hubaidillah Anwar, Muhammad Afif Fahil Hasan, Muhammad Farid
Syaharuddin, dan Rahmat Hidayat.
Sedangkan tiga murid putra kelas dua
yang diwisuda yaitu Fadhel Muhammad B, Fairuz Ubaidillah Usman, dan Ghandur
Ahmad Fathin.
Murid putri kelas tiga yang diwisuda
yaitu Nabilah az-Zahrah Naila Rany, Siti Khalilah Khanza, Fatimah Az-Zahrah, St
Fatimah Azzahrah, St Sayyidah Amiruddin, Alfiyah Faizah Aryani, Fatimah, Iqna
Mukhbitha Adzkiyah Rumi, Syifa Putri Aniela, Dira Syahwana Rahman, Zahwa Qonita
Barizah Z, Zafirah Falisha Putri, Rafifah Az-Zahra, dan Andien Geisya Maharani.
Sementara 11 murid putri yang diwisuda
yaitu Aluna Mazaya Bening Ernada, Afifah Alya R, Alifiyah Zhafirah Jaya, Andi
Awfiyah Zahra Ariqah Alsyafr, Nadiyah Ashilah Rany, Najwa Nurul Izza, Umniyyah
Ajmaliyah Ahmad, Zahrah Nafisah Muchtar, Faidha Haura Rusmin, Isnani Naura
Zalzabilah, dan Aisyah. (win)