“Nabilang Daeng Pasang, sekarang ini banyak sekali orang pintar tapi bodoh,” kata Daeng Tompo’.
“Ma’ssu’na?” tanya Daeng Nappa’.
“Mereka ditawari gaji 27 juta, tapi lebih napilih gaji satu juta, padahal pekerjaanna samaji. Malah ada yang lebih memilih menganggur dan tanpa penghasilan sama sekali, akhirnya menjadi miskin dan sia-sia hidupna,” kata Daeng Tompo’.
-------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 20 Januari 2018
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’ (87):
Orang Pintar
tapi Bodoh
“Tadi malam ketemuka Daeng Pasang, itu
yang pensiunan pejabatka,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat
jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.
“Eh, berapami itu umurna Daeng Pasang?
Lebihmi 70 tahun kayaknya di’?” ujar Daeng Nappa’.
“Kutanya’ji tadi malam, 78 tahunmi
bedeng umurna,” sebut Daeng Tompo’.
“Jadi apa ini dibicarakan tadi malam,”
tanya Daeng Nappa’.
“Nabilang Daeng Pasang, sekarang ini
banyak sekali orang pintar tapi bodoh,” kata Daeng Tompo’.
“Ma’ssu’na?” tanya Daeng Nappa’.
“Mereka ditawari gaji 27 juta, tapi
lebih napilih gaji satu juta, padahal pekerjaanna samaji. Malah ada yang lebih
memilih menganggur dan tanpa penghasilan sama sekali, akhirnya menjadi miskin
dan sia-sia hidupna,” kata Daeng Tompo’.
“Bissana itu. Masa’ orang lebih pilih
gaji satu juta dibanding 27 juta untuk pekerjaan yang sama. Bodo’na itu.
Sembarangtong itu nabilang Daeng Pasang,” tukas Daeng Nappa’.
“Itumi juga jadi pertanyaanku tadi
malam, jadi najelaskanmi Daeng Pasang, nabilang liatmaki di mesjid, kurang
sekali itu jamaah shalat fardu, padahal pahala yang dijanjikan Allah 27 kali
lipat dibandingkan shalat sendiri-sendiri di rumah. Malah ada orang yang
bolong-bolong shalatna, dan ada juga yang tidak shalat, padahal mereka Islam,”
tutur Daeng Tompo’.
“Oh itu padeng ma’ssu’na, kukiratongmi
betulan,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum pahit.
“Tapi kita’ tidak termasukjaki’ di situ
to?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Mudah-mudahan tidakji,” kata Daeng
Nappa’ balas tersenyum. (asnawin)
Jumat,
03 November 2017
-------
@Obrolan 86:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/sessamentongi-ini-pemerintayya.html