“Terus ada juga gelar doktor HC,” sebut Daeng Nappa’.
“Oh, kalau doktor HC itu lain. Itu adalah gelar kehormatan yang diberikan perguruan tinggi kepada orang yang dianggap berjasa dan atau memiliki karya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia,” tutur Daeng Tompo’.
----------
PEDOMAN KARYA
----------
PEDOMAN KARYA
Jumat,
12 Januari 2018
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’ (63):
Pentingkah Itu Gelar Akademik Bagi Pejabat?
“Pentingkah
itu gelar akademik bagi pejabat?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.
“Kenapaki’
tanyakangikah?” Daeng Tompo’ balik bertanya.
“Sekarang ‘kan
banyakmi pejabat yang bergelar magister. Banyaktongmi yang doktor,” ungkap
Daeng Nappa’.
“Mungkin
banyak pejabat yang menganggapnya penting, terutama untuk motivasi dan gengsi,
tapi lebih penting lagi kalau gelar itu diperoleh dengan cara benar,” kata
Daeng Tompo’.
“Terus ada
juga gelar doktor HC,” sebut Daeng Nappa’.
“Oh, kalau
doktor HC itu lain. Itu adalah gelar kehormatan yang diberikan perguruan tinggi
kepada orang yang dianggap berjasa dan atau memiliki karya luar biasa bagi ilmu
pengetahuan dan umat manusia,” tutur Daeng Tompo’.
“Ooh,” Daeng
Nappa’ manggut-manggut.
“Jadi tidak
sembarang itu doktor HC, apalagi kalau diberikan oleh perguruan tinggi ternama,”
tambah Daeng Tompo’.
“Kalau kita’
selesaimi S2-ta’?” tanya Daeng Nappa’.
“He..he..he..”
Daeng Tompo’ tersenyum kecut.
“Berarti
kita’ termasuk mahasiswa abadi, karena hampirmaki’ sepuluh tahun kuliah S2,
tapi belumpaki’ selesai,” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun
tertawa-tawa. (asnawin)
Senin, 09 Oktober
2017
-------
@Obrolan
62:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/aneh-anehtong-kurasa-ini-kpk.html