KKP PLUS. Dosen FAI Unismuh Makassar, HM Husni Yunus (ketiga dari kiri) didampingi beberapa mahasiswa, foto bersama Kepala Desa Balassuka, Abdul Malik (kedua dari kanan), saat penerimaan mahasiswa Unismuh Makassar yan akan melaksanakan KKP Plus selama dua bulan, di Desa Balassuka, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. (ist)
--------
Selasa,
27 Februari 2018
Mantan Humas
Unismuh Dampingi Puluhan Mahasiswa KKP-Plus di Gowa
GOWA,
(PEDOMAN KARYA). Mantan
Kepala Humas Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Drs H Muhammad Husni
Yunus MPdI, diberi amanah mendampingi puluhan mahasiswa Fakultas Agama Islam
(FAI) Unismuh Makassar yang melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) Plus, di
Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa.
“Saya diberi amanah mendampingi mahasiswa
KKP Plus Unismuh pada dua desa, yaitu Desa Balassuka dan Desa Mamampang,
Kecamatan Tombolo Pao,” kata Hunsi Yunus, kepada wartawan, di Makassar, Selasa,
27 Februari 2018.
Saat mengantar mahasiswa KKP Plus ke
Desa Balassuka, Ahad, 25 Februari 2018, Husni Yunus dan para mahasiswa diterima
langsung oleh Kepala Desa Balassuka, Abdul Malik S, sedangkan di Desa Mamampang
mereka juga diterima oleh Kepala Desa Mamampang Abdul Azis Daud.
“Saya mendampingi sekitar 60 mahasiswa
pada dua desa itu, masing-masing 30 mahasiswa setiap desa,” sebut Husni.
Menyinggung program kerja yang akan
dilaksanakan mahasiswa KKP Plus Unismuh Makassar, dia mengatakan mahasiswa terlebih
dahulu melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat guna membahas mengenai
program kerja apa yang perlu diprioritaskan.
Tentang sebutan KKN Plus, Husni
menjelaskan bahwa nilai tambah (plus) yang dibawa mahasiswa Unismuh yaitu program
yang berkaitan dengan pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Plus-nya itu ya Muhammadiyah. Jadi mahasiswa
bersama pemerintah desa setempat akan berkoordinasi dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah
untuk menselaraskan program kerja desa dan program kerja Pimpinan Ranting
Muhammadiyah, misalnya program pengajaran di sekolah-sekolah Muhammadiyah,
serta program pengembangan Ranting Muhammadiyah,” tutur Husni. (zak)