TAHUN POLITIK. Tahun 2018 bisa disebut sebagai tahun politik di Sulawesi Selatan, karena akan digelar Pemilihan Gubernur (Pilgub) periode 2018-2023, serta pemilihan bupati (Pilbup) dan pemilihan walikota (Pilwali) pada 12 kabupaten dan kota se-Sulsel, juga untuk periode 2018-2023.
----------
PEDOMAN
KARYA
Ahad,
04 Februari 2018
Tahun Politik di
Sulsel
(Tajuk Majalah
PEDOMAN KARYA, Edisi ke-3, Januari 2018)
Tahun 2018 bisa disebut sebagai tahun
politik di Sulawesi Selatan, karena akan digelar Pemilihan Gubernur (Pilgub)
periode 2018-2023, serta pemilihan bupati (Pilbup) dan pemilihan walikota
(Pilwali) pada 12 kabupaten dan kota se-Sulsel, juga untuk periode 2018-2023.
Pilgub Sulsel, serta Pilwali dan Pilbup
se-Sulsel tentu juga tidak berdiri sendiri, karena di dalamnya ada banyak
kepentingan lainnya, terutama kepentingan Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden
2019.
Tanda-tandanya dapat dilihat dari
tarik-ulur dukungan Parpol untuk bakal calon gubernur, bakal calon walikota,
serta bakal calon bupati.
Ada beberapa bakal calon gubernur, bakal
calon walikota, bakal calon bupati beserta pasangan masing-masing yang telah
mendeklarasikan diri untuk bertarung pada Pilkada 2018, lengkap dengan
parpol-parpol pendukung, tetapi kenyataannya, dukungan parpol-parpol tersebut
belum final.
Dukungan parpol masih bisa berubah,
bahkan ada yang akhirnya berubah di tengah jalan.
Maka muncullah istilah begal politik,
yaitu dukungan parpol tertentu kepada salah satu bakal calon gubernur, bakal
calon walikota, bakal calon bupati, dari arus bawah, tiba-tiba dibegal di
tengah jalan sehingga pimpinan pusat parpol tersebut mengalihkan dukungannya
kepada calon lain.
Si A sebagai salah satu bakal calon
gubernur misalnya, sudah lama menjalin “kemesraan” dengan pengurus dan kader
parpol di tingkat lokal, sehingga dukung-an dari arus bawah pun mengalir kepada
Si A, tetapi pimpinan pusat parpol terse-but justru memberikan dukungan kepada
Si B, karena Si B melakukan pendekatan langsung ke tingkat pimpinan pusat.
Begitu pun pada Pilwali dan Pilbup,
belum ada bakal calon yang sudah pasti mengantongi dukungan rekomendasi parpol.
Tak heran kalau kemudian ada bakal calon gubernur, bakal calon walikota, dan
bakal calon bupati yang memutuskan maju melalui jalur independen.
Inilah Tahun Politik di Sulsel tahun
2018. Inilah tahun yang penuh dengan intrik politik. Inilah tahun yang diwarnai
gonjang-ganjing politik menuju Pilbup, Pilwali, dan Pilgub, serta menuju Pemilu
Presiden dan Pemilu Legislatif 2019.
Meskipun demikian, kita tentu berharap
Pilgub Sulsel, serta Pilbup dan Pilwali se-Sulsel berlangsung damai.
--------
Majalah PEDOMAN
KARYA
Edisi ke-3, Januari 2018
--------
Ingin berlangganan?
Hubungi kami via email: pedomankarya@gmail.com
Atau via Telpon/WA: 08124284650