-------
Rabu, 28 Maret 2018
Peserta UNBK SMA
1 Gowa Tertinggi di Sulsel
- Diikuti 750
Siswa
- UNBK Dibagi Tiga
Sesi
GOWA,
(PEDOMAN KARYA). Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Gowa mencatat rekor sekolah dengan terbanyak peserta
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)-nya pada tahun 2017/2018. Tidak tanggung-tanggung,
jumlah hampir mencapai 750 orang,
tepatnya 747 orang.
“Peserta UNBK kami terbanyak di Sulsel
tahun ini,” kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gowa, Drs Muhammad Arsyad, kepada “Pedoman
Karya”, Rabu, 28 Maret 2018.
Dengan peserta sebanyak itu, pihak sekolah
membagi tiga sesi pelaksanaan UNBK setiap harinya, serta menyiapkan tujuh
server utama jaringan internet dan dua server cadangan, karena setiap satu server
hanya mampu menampung maksimal 40 unit komputer atau laptop yang terhubung
dengan jaringan internet.
Muhammad Arsyad mengakui bahwa sekolah
yang dipimpinnya tidak memiliki komputer sebanyak yang dibutuhkan, sehingga
pihaknya menawarkan kepada orangtua siswa, guru, dan para alumni untuk membantu
meminjamkan computer atau laptopnya.
“Alhamdulillah, terkumpul 280 unit komputer
dan laptop. Selain yang dimiliki sekolah, juga ada pinjaman dari guru, alumni,
dan siswa,” ungkap mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bontomarannu, Gowa.
Menyinggung upaya pihak sekolah dalam
membantu para siswa agar lebih siap menghadapi UNBK maupun Ujian Nasional Berskala
Nasional (USBN), Arsyad mengatakan siswa diberi jam pelajaran tambahan sejak
Desember 2017.
Jam pelajaran tambahan atau pengayaan
tersebut diisi dengan pemberian tambahan materi pelajaran dan latihan
mengerjakan kisi-kisi ujian nasional.
“Pembimbingan kepada siswa digenjot
melalui pemantapan mata pelajaran dan berbagai simulasi,” kata Arsyad, seraya
menambahkan bahwa di sekolahnya ada tiga jurusan yang dibuka yakni Jurusan IPA,
Jurusan IPS, dan Jurusan Bahasa.
1.600 Siswa
Selain terbanyak peserta UNBK-nya pada
tahun pelajaran 2017/2018 di Sulsel, SMA Negeri 1 Gowa (dulu lebih dikenal
dengan nama SMA Salis, singkatan dari SMA 159/satu lima Sembilan) juga termasuk
terbanyak siswanya yakni 1.600 orang.
Jumlah guru berstatus Aparatur Sipil
Negara (ASN) sebanyak kurang lebih 40 orang, sedangkan selebihnya adalah tenaga
guru honorer.
Arsyad mengaku baru tiga bulan bertugas
di sini (dilantik pada Desember 2017), sehingga banyaknya jumlah siswa yang
mencapai 1.600 orang merupakan kebijakan pimpinan sebelumnya yang juga masih di
bawah kendali pemerintah kabupaten, sedangkan sekarang kendali pengelolaan SMA
dan SMK sudah berada di tangan pemerintah provinsi.
“Tahun ini kami akan kurangi jumlah
siswa baru yang akan diterima. Kalau tahun lalu ada 20 rombel (rombongan
belajar), maka tahun ini kami hanya akan menerima sembilan rombel. Jadi jumlah
siswa yang akan kami terima jauh di bawah jumlah tahun lalu,” kata Arsyad. (win)