“Bagaimana kalau satuji pasangan calon dan lawanna kotak kosong? Adakah debat publik melawan kotak kosong?” tanya Daeng Nappa’.
“Betul, saya kira ini perlu penjelasan,” kata Daeng Tompo’.
“Kalau tetap diadakan, apami beng itu namana? Apakah tetap disebut debat publik atau diganti dengan nama lain?” tanya Daeng Nappa’.
--------
PEDOMAN
KARYA
Kamis,
26 april 2018
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Adakah Debat
Publik Melawan Kotak Kosong?
“Haruskah itu ada debat publik yang
disiarkan langsung di televisi atau dihadiri langsung berbagai elemen masyarakat,
dalam proses Pilkada?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi
di teras rumah Daeng Tompo’.
“Kayaknya harus ada, supaya kita
mengenal para pasangan calon gubernur, walikota, dan bupati, supaya kita dengar
visi-misinya, dan supaya mereka bisa saling berdebat satu sama lain,” kata
Daeng Tompo’.
“Bagaimana kalau satuji pasangan calon
dan lawanna kotak kosong? Adakah debat publik melawan kotak kosong?” tanya
Daeng Nappa’.
“Betul, saya kira ini perlu penjelasan,”
kata Daeng Tompo’.
“Kalau tetap diadakan, apami beng itu
namana? Apakah tetap disebut debat publik atau diganti dengan nama lain?” tanya
Daeng Nappa’.
“Berhentimaki’' bertanya Daeng Nappa’,
karena saya juga bukan Komisioner KPU. Minummi dulu kopita’, itu ada juga
pisang goreng, kimakanmi dulu, mumpung masih hangatki,” kata Daeng Tompo’
sambil mengangkat piring berisi pisang goreng dan menyodorkannya kepada Daeng
Nappa’. (asnawin)
Gowa,
Rabu, 25 April 2018
Komentar-komentar di Facebook:
BalasHapus...
Hasdar Sikki:
Iye di, Luar biasa memang otaknya Dg Tompo dan Napapa, berarti ada itu mungkin pelanggar uu, karena biasa juga kudengar ada bedeng tahapan tahapannyan. Termasuk visi misi para calon, dan kalau kotak kosong apami nanti programnya2
-- Asnawin Aminuddin: Asnawin dan 1 lainnya mengelola keanggotaan, moderator, pengaturan, dan postingan untuk Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa'.
Kotak kosong pasti besar bunyina, ha..ha..ha...
-- Hisbullah Razak: tapi tidak samaji dengan otak kosong di' ?
Daeng Eca:
kotak kosong diwakili saja oleh Daeng Nappa' sama Daeng Tompo'. hahaha
-- Asnawin Aminuddin: Bisapitu, ha..ha..ha..
Said Welikin:
Kalau pertanyaan Dg Nappa soal kotak kosong ada mi aturanya, jadi sampaikan Dg Nappa beli saja bukunya, kalau malas tanyakan ke orang amrik namanya Mr Google.
-- Asnawin Aminuddin: Nabilang Daeng Nappa', tidak mungkinmi itu ada Partai Setan, karena setan itu tidak kelihatan, ha..ha..ha..
-- Said Welikin: Jadi ada ji partai Allah?
-- Asnawin Aminuddin: "Lebih-lebihmi lagi itu, tidak mungkinlah," kata Daeng Nappa' lalu tertawa.
Darwin Makkasau:
Melawan kotak kosong pd pilkada mmg baru di sulsel, tp di jawa sdh terjadi thn lalu dan aturannya sdh ada.
Kpu yg hrs sosialisasi ke masyarakat. Anggaran debat paslon mungkin bisa diberikan ke Dg.Nappa atau media lokal ntuk sosialisasi.
Dampak keputusan MA masih panjang. Yg pasti calon wakil DP pasti mengalami kerugian. Bgmn dg cuti DP kalau didiskualifikasi, apa boleh balik jd walikota dst. KPU jgn ikut bingung seperti saya dan Dg.Nappa
-- Asnawin Aminuddin: "Sessamentongi ini KPU kalau begini," kata Daeng Nappa'.
Abdul Riri Riri Bulkumba:
Biarmi tawwa..kotak kosong na lawan berdebat..disitu dilihat jagona..
Hisbullah Razak:
Saya mau tanyaki' Dg. Nappa sama Dg. Tompo. Dulu klo tdk salah jaman Rasulullah Masjid dijadikan tempat untuk mengatur strategi melawan musuh. Tapi sekarang bagaimana dengan Masjid dijadikan Posko pemenangan paslon tertentu menghadapi pilpres. Bukanji ini bagian dari ajang pemecah belah ummat? Antekamma #SekedarBertanya
-- Asnawin Aminuddin: "Sedih, sedih, sedih," kata Daeng Nappa'.