“Kenapaki’ bilang jagoi?” tanya Daeng Tompo’.
“Dia bikin puisi
dan nabacakanki puisina pada sebuah acara besar. Eh, tiba-tiba viralki di
medsos itu puisina,” kata Daeng Nappa’.
“Puisi apakah
nabikin?” tanya Daeng Tompo’.
“Hebatna lagi,
langsung banyak yang balaski puisina,” kata Daeng Nappa’.
--------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 05 April
2018
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Jagona Tawwa Sukmawati
“Jagona tawwa
Sukmawati,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat duduk-duduk di pos ronda
kompleks perumahan.
“Sukmawati
siapa?” tanya Daeng Tompo’.
“Sukmawati
Soekarnoputri, anaknya Bung Karno, mantan presiden yang juga Bapak Proklamator
kita,” jelas Daeng Nappa’.
“Kenapaki’
bilang jagoi?” tanya Daeng Tompo’.
“Dia bikin puisi
dan nabacakanki puisina pada sebuah acara besar. Eh, tiba-tiba viralki di
medsos itu puisina,” kata Daeng Nappa’.
“Puisi apakah
nabikin?” tanya Daeng Tompo’.
“Hebatna lagi,
langsung banyak yang balaski puisina,” kata Daeng Nappa’.
“Puisi apakah?
Apakah nabilang dalam puisina?” tanya Daeng Tompo’ penasaran.
“Puisina
berjudul Ibu Indonesia dan diawali dengan kalimat Aku tak tahu Syariat Islam,”
ungkap Daeng Nappa’.
“Bahayana itu
kalau ada orang Islam mengaku tidak tahu Syariat Islam, jangan-jangan murtadmi,”
kata Daeng Tompo’.
“Baru nabilang
lagi, Yang kutahu sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah, Lebih cantik dari
cadar dirimu,” papar Daeng Nappa’.
“Aih, salah
sekalimi itu,” tukas Daeng Tompo’ sambil geleng-geleng kepala.
“Terus nabilang,
Aku tak tahu syariat Islam, Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah
elok, Lebih merdu dari alunan azan-mu,” lanjut Daeng Nappa’.
“Dipertanyakan
betulmi itu ke-Islam-anna. Kalau dia beragama Islam, berarti tidak pernahki
belajar tentang agama Islam, tapi kalau memang murtadmi, wajarji tidak mengerti
syariat Islam, tapi tetap juga tidak pantas bikin puisi seperti itu,” kata
Daeng Tompo’.
“Kita’ tidak
mauki’ bikin puisi balasan?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Aih, tidak
taukka’ saya bikin puisi. Kita’mo yang bikin, kasiki judul Bapak Indonesia,”
kata Daeng Tompo’ lalu tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Selasa, 03 April 2018