GOES TO SCHOOL. Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2018, sejumlah anak muda yang tergabung dalam komunitas #ObatManjur (orang muda main jujur) melakukan road show ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat, 27 April 2018. (Foto: Rusdin Tompo)
--------
Jumat, 27 April 2018
Peringati
Hardiknas, #ObatManjur Goes to School
ke SD Borong
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2018, sejumlah anak
muda yang tergabung dalam komunitas #ObatManjur (orang muda main jujur)
melakukan road show ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Borong, Kecamatan Manggala,
Kota Makassar, Jumat, 27 April 2018.
Program
#ObatManjur Goes to School ini, kata Kak Sahlan (sapaan akrab salah seorang anggota
komunitas #ObatManjur, merupakan bagian dari PeKan alias Pesta Pendidikan 2018,
SemuaMuridSemuaGuru, yang diselenggarakan dalam rangka Hardiknas.
Kepala SDN Borong, Dra Hj Hendriati
Sabir MPd, mengaku terharu karena masih ada orang-orang di luar bidang
kependidikan yang begitu peduli pada penanaman nilai-nilai yang justru sangat
dibutuhkan bagi kehidupan anak kelak.
“Anak-anak juga butuh perhatian untuk
penanaman nilai-nilai antikorupsi meski sekolah ini agak di pinggiran,” kata Bu
Indri, sapaan akran Hendriati, saat memberikan kata sambutan selamat datang.
Bu Indri meminta para guru menyimak
pembelajaran yang diberikan oleh komunitas yang tergabung dalam RELASI (relawan
antikorupsi) itu agar bisa diimplementasikan dalam aktivitas belajar mengajar
di kelas nantinya.
Kak Sahlan, yang mewakili teman-temannya
dari #ObatManjur dan RELASi juga memberikan apresiasi kepada kepala sekolah dan
para guru SDN Borong yang begitu welcome atas kehadiran mereka. Kak Sahlan
hadir bersama Kak Dedi, Kak Budinurwati, Kak Lisa. Kak Wina dan Kak Ria.
Sahlan memulai sesi kegiatannya dengan
mengajak anak-anak memberilkan salam kasih sayang. Selanjutnya dia memberikan
contoh tepuk anak jujur yang diikuti semua anak yang hadir. Dilanjutkan dengan
Senam sahabat pemberani. Atau senam anak jujur.
Sahlan memperkenalkan jargon #BERJUMPADIKERTAS
(BERani, JUjur, Mandiri, Peduli, Adil, DIsiplin, KERjakeras, TAnggungjawab,
Sederhana), lengkap dengan gerakannya yang diikuti anak-anak.
Sebelum memulai sesi permainan
selanjutnya, alumni Fakultas Hukum Unhas itu mengajukan pertanyaan, “Apa itu korupsi?”
Seorang anak kelas 5B bernama Fikram
langsung mengacungkan jari sembari menjawab bahwa korupsi itu mengambil uang
negara. Dia lalu memberi contoh kalau anak minta dibelikan sepatu yang harganya
hanya Rp150.000 tapi dimark-up harganya.
“Seperti itulah korupsi,” jawab Fikram
meyakinkan.
Sahlan memuji cara Fikram menjawab yang
dinilainya sudah seperti seorang mahasiswa. Sahlan tampak terkesan dengan cara
Fikram memberi penjelasan. Memang, untuk ukuran anak SD, jawaban Fikram begitu
tak terduga. Ini menunjukkan kita tak bisa memandang remeh anak-anak yang
sering kita anggap masih polos. Anak-anak dengan gawai di tangannya, tentu bisa
membaca berita dari berbagai sumber kapan saja.
“Kenapa kegiatan ini banyak begerak? Supaya kita bisa lebih
mudah mengingat nilai-nilai yang diajarkan dan agar lebih mudah dipahami,”
jelas Sahlan.
Menariknya, Senam Anak Jujur Sahabat
Pemberani bukan saja dilakukan oleh murid- murid tapi juga oleh kepala sekolah
SDN Borong dan sejumlah guru. Mereka begitu menikmati aktivitas yang meski
memiliki gerakan sederhana tapi menghadirkan keriangan, dan tentu saja
keringat.
Kegiatan yang dilakukan ini bagian dari
gerakan #BukaPintuSekolah dengan slogan “Belajar, Bergerak, Bermakna”, dan “Belajar,
Bermain, Berbagi.”
Usai gerak badan sambil memperkenalkan
nilai-nilai antikorupai, kak Budi melanjutkan dengan dongeng kisah Tunas
Integritas - Serial Si Kumbi.
Bagian terakhir dari #ObatManjur Goes to
School ini adalah boardgame Terajana. Terajana itu diibaratkan nama sebuah
pulau yang menyimpan harta karun. Permainan ini mengajak anak'anak
berpetualang.
Sepanjang permainan Terajana, terdengar
kata-kata atau kalimat yang mengingatkan temannya untuk selalu jujur.
“Kalau dapat harta karun kita mesti
tetap bersikap sederhana dan syukuri apa yang diperoleh,” kata Kak Sahlan
mengingatkan. (tom/win)