-------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 11 Mei 2018
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Merekatongji yang Mau Bunuh Diri
“Nontonki’ berita di televisi tentang puluhan orang yang tewas
karena minum miras (minuman keras) oplosan?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng
Tompo’ saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh di masjid.
“Tidak, rusaki televisiku belah. Deh, banyakna itu kodong yang
mati. Kenapa bisa?” tanya Daeng Tompo’.
“Ada dokter ahli yang diwawancarai di televisi. Dia bilang, mereka
tewas bukan karena alkohol dalam miras, tapi karena campurannya yang tidak
layak dikonsumsi dan bisa merusak hati atau ginjal, seperti spirtus, obat anti
nyamuk, dan lain-lain,” tutur Daeng Nappa’.
“Kamaumentongi itu bunuh dirie,” tukas Daeng Tompo’.
“Lebihmi 50 orang yang mati. Ini masih puluhan orang lagi yang
sedang kritis di rumah sakit,” kata Daeng Nappa’.
“Kasianna itu, tapi merekatongji yang mau bunuh diri, karena natau’ji
bilang minuman keras itu haram, dan miras oplosan itu berbahaya untuk
kesehatan,” kata Daeng Tompo’.
“Kita’ tidak pernahki minum miras kah?” tanya Daeng Nappa’ sambil
tersenyum.
“Kalau kita’ masih suka’ki minum kah?” Daeng Tompo’ balas bertanya
sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Gowa, Selasa, 10 April 2018