RANTASA’. Halaman
belakang Terminal Regional Cappa Bungaya, di jalan poros provinsi Pallangga,
Gowa, dibiarkan menjadi rawa-rawa dan oleh sebagian masrakat dijadikan tempat
pembuangan sampah dan sisa reruntuhan bangunan. Foto-foto dalam artikel ini
diabadikan pada Senin pagi, 07 Mei 2018. (Foto-foto: Asnawin Aminuddin /
PEDOMAN KARYA)
-----
PEDOMAN
KARYA
Senin,
07 Mei 2018
Rawa-rawa dan
Sampah di Terminal Cappa Bungaya
Oleh:
Asnawin Aminuddin
(Wartawan
Pedoman Karya)
Pemerintahan Kabupaten Gowa, sebagaimana
pemerintah daerah lainnya, selalu berupaya mendapatkan penghargaan Piala
Adipura sebagai kota bersih, sehat, dan indah, tetapi keinginan tersebut tidak
diimbangi dengan perbaikan dan penataan kota di lapangan.
Salah satu buktinya yaitu Terminal
Regional Cappa Bungaya, yang terletak di jalan poros provinsi, Pallangga Gowa.
Terminal Regional Cappa Bungaya bukan
sekadar terminal tempat menaikkan dan menurunkan penumpang, atau tempat
persinggahan untuk membayar iuran retribusi bagi kendaraan umum antar-daerah
dari daerah selatan Sulawesi ke Makassar dan sebaliknya, melainkan juga menjadi
lokasi kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa.Sebagai tempat persinggahab, apalagi di
sana berkantor pimpinan dan pegawai Dinas Perhubungan, tentu saja terminal
tersebut diharapkan tertata dengan baik, indah, dan sehat, tetapi harapan
tersebut ternyata masih jauh dari harapan.
Halaman belakang terminal tersebut
dibiarkan kosong melompong dan berubahlah menjadi rawa-rawa, tanah yang cukup
luas dan berair serta ditumbuhi berbagai macam tumbuhan liar.
Rawa-rawa yang dibatasi pagar besi dan
berbatasan dengan Kompleks Perumahan Pallangga Mas 1, juga menjadi tempat
pembuangan sampah dan sisa reruntuhan bangunan oleh masyarakat sekitar.
Mudah-mudahan tulisan dan foto-foto ini
bisa mewakili laporan dinas terkait kepada Bupati Gowa sebagai kepala daerah.
Gowa,
07 Mei 2018