RAPAT
KOORDINASI. Bupati
Takalar Syamsari Kitta didampingi Ketua Panwaslu Kabupaten Takalar Ibrahim
Salim, dan Anggota Panwaslu Kabupaten Takalar Nellyati Makkarumba, memberikan
sambutan pada “Rapat Koordinasi dengan Stakeholders di Kabupaten Takalar dalam
rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2018”, di Cafe
Nineball Jln. Jendral Sudirman Takalar, Selasa, 15 Mei 2018. (ist)
--------
Kamis,
17 Mei 2018
Takalar
Miliki Delapan Desa Sadar Pemilu
-
Juga
Terbentuk Forum AWAS
-
Gelar
Lomba Penulisan Pemilu
-
Hasil
Lomba Penulisan Dibukukan
TAKALAR,
(PEDOMAN KARYA).
Kabupaten Takalar mungkin merupakan kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia
yang memiliki Desa Sadar Pemilu. Ada delapan desa yang mendeklarasikan diri
sebagai Desa Sadar Pemilu, yaitu Kelurahan Bajeng, Kelurahan Parangluara, Kelurahan
Canrego, Desa Bonto Kassi, Desa Massamaturu, Desa Bonto Kaddopepe, Desa Laguruda, dan Desa Bulukunyi.
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten
Takalar menargetkan Desa Sadar Pemilu tersebut akan menjadi percontohan Desa
Sadar Pemilu di Indonesia. Karena itulah, Panwaslu setempat berharap dukungan
penuh dari Pemerintah Kabupaten Takalar untuk mewujudkan hal tersebut.
“Desa Sadar Pemilu di Takalar
ditargetkan akan menjadi desa percontohan pemilu di Indonesia, karena itulah
kami meminta dukungan penuh dari Pemkab Takalar, antara lain dengan memberikan
tenaga administrasi di setiap desa dalam pelaksanaan Desa Sadar Pemilu
tersebut,” kata Ketua Panwaslu Ibrahim Salim.
Hal itu ia kemukakan pada “Rapat
Koordinasi dengan Stakeholders di Kabupaten Takalar dalam rangka Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2018”, di Cafe Nineball Jln.
Jendral Sudirman Takalar, Selasa, 15 Mei 2018.
Rapat yang mengusung tema, “Bersama
Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu”, dihadiri
langsung Bupati Takalar Syamsari Kitta, Ketua KPU Takalar Jusalim Sammak,
Kepala Desa dan Lurah yang dinobatkan sebagai Desa Sadar Pemilu, perwakilan OKP,
perwakilan Partai Politik, dan sejumlah unsur lainnya.
Anggota Panwaslu Takalar, Nellyati
Makkarumba, pada kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa Panwaslu Takalar
telah mengajak para pemilih pemula untuk sadar mengawasi pemilu dengan
melaksanakan lomba tulisan tentang pengawasan pemilu dan tulisan-tulisan yang
masuk tersebut akan diterbitkan dalam bentuk buku yang akan diluncurkan dalam
waktu dekat.
Terobosan lain yang dilakukan Panwaslu
Takalar, katanya, yaitu mengajak sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
organisasi kepemudaan, lembaga kemahasiswaan, dan organisasi masyarakatan untuk
membentuk Forum AWAS yang merupakan singkatan dari Aliansi Masyarakat Peduli
Demokrasi).
“Panwaslu Takalar telah berinovasi
menyadarkan pemilih pemula mengawasi pemilu dengan lomba tulisan Awasi Pemilu
dan akan launching bukunya, pembentukan Forum AWAS, serta delapan desa yang
ditunjuk menjadi Desa Sadar Pemilu,” papar Nelly.
Sukseskan Pesta
Demokrasi
Bupati Takalar Syamsari Kitta yang
membuka Rapat Koordinasi tersebut mengatakan menyambut gembira ide pembentukan
Desa Sadar Pemilu, karena pembentukan Desa Sadar Pemilu tersebut sekaligus
menunjukkan bahwa Kabupaten Takalar sebagai salah satu daeraht terdepan,
unggul, dan bermartabat.
“Panwas Takalar telah membuat sistem
dengan membuat gerakan masyarakat pengawasan. Kesadaran pengawasan harus tumbuh
dari dalam diri masyarakat, sehingga dapat mendukung dan mensukseskan pesta demokrasi
dan terwujud pemilih cerdas,” tutur Syamsari.
Terlepas dari Pilgub Sulsel, mantan
Anggota DPRD Sulsel dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyatakan akan
menjadikan masjid sebagai sarana program Paket B dan Paket C. Ia juga mengimbau
masyarakat agar memanfaatkan lahan tidur dengan menanam tanaman yang bermanfaat
seperti lidah buaya.
“Semua program ini bertujuan untuk
menurunkan beban dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Syamsari. (hasdar sikki)