“Makanya saya bertanya, apaji itu nabikin pengurus Parpol yang mengusung calon bupati atau calon walikota dalam Pilkada? Kenapa bisa kalah usunganna, padahal lawanna tidak punya Parpol pengusung?” tanya Daeng Nappa’.
----
PEDOMAN KARYA
Jumat, 29 Juni 2018
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Apaji
Itu Nabikin Pengurus Parpol-ka?
“Apaji itu nabikin
pengurus Parpol-ka?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi di rumah
Daeng Nappa’ seusai shalat Jumat.
“Maksudta’?” Daeng
Tompo’ balik bertanya.
“Sudah ada kejadian,
calon bupati diusung banyak Parpol, tapi kalah dari calon bupati independen,”
sebut Daeng Nappa’.
“Terus,” tukas Daeng
Tompo’ sambil makan ubi goreng hangat buatan isteri Daeng Nappa’.
“Sekarang lebih parah
lagi, karena ada calon walikota yang kalah dari Kotak Kosong,” kata Daeng Nappa’.
“Terus,” tukas Daeng
Tompo’ lagi lalu menyeruput kopi pahitnya yang masih hangat.
“Makanya saya bertanya,
apaji itu nabikin pengurus Parpol yang mengusung calon bupati atau calon
walikota dalam Pilkada? Kenapa bisa kalah usunganna, padahal lawanna tidak
punya Parpol pengusung?” tanya Daeng Nappa’.
“Susah kujawab itu
pertanyaanta’ belah, karena kayaknya pedis itu jawabanna. Mungkin lebih pedis dari
sambal buatanna ini iparku’,” kata Daeng Tompo’ yang kepedisan makan ubi goreng
yang dipadu dengan sambel belimbing. (asnawin)
Jumat siang, 29 Juni 2018