Calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Aziz Qahhar Mudzakkar menyapa warga Waebutu, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, di sela safari politiknya, Sabtu, 02 Juni 2018. (ist)
---
Ahad, 03 Juni 2018
Aziz Qahhar: Saya Berpasangan NH Karena Kesamaan Ideologi
ENREKANG, (PEDOMAN KARYA). Calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Aziz Qahhar Mudzakkar menyapa warga Waebutu, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, di sela safari politiknya, Sabtu, 02 Juni 2018.
Selain memaparkan beragam program unggulan, mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) itu juga mengungkapkan alasannya berpasangan dengan Nurdin Halid (NH) di Pilgub Sulsel.
Aziz memang seringkali mengungkapkan soal "perjodohannya" dengan NH sebagai pasangan Cagub-Cawagub pada setiap kesempatan bertemu dengan masyarakat. Itu karena dia menganggap masih banyak anggota masyarakat yang masih terpengaruh degan isu-isu miring.
"Ketika Pak NH mengajak saya berpasangam, ia masih pada posisi yang terendah dalam survei. Saya tidak langsung menerima pinangannya, melainkan kami mengkajinya selama enam bulan bersama keluarga dan lembaga saya," kata Aziz Qahhar.
Aziz menegaskan bahwa dia bertarung di Pilgub bukan karena ambisi kekuasaan. Seandainya mengejar jabatan, saat itu dia pasti memilih berpasangan dengan kandidat lain dengan hasil survei lebih tinggi agar peluang lebih besar
"Tapi karena ini tentang prinsip dan ideologi, sehingga saya menerima berpasangan dengan Nurdin Halid," ujar Aziz.
Aziz yang besar di lingkungan pesantren, usai penjajakan selama enam bulan, yakin hanya NH sosok terbaik pada Pilgub Sulsel 2018. Terlebih, dirinya memiliki kesamaan visi dan misi mewujudkan Sulsel yang sejahtera dan berkeadilan.
Tidak kalah penting, Aziz menyebut hanya NH yang tidak sebatas berkomitmen membangun ekonomi, tapi juga umat.
Aziz juga menegaskan duetnya bersama Nurdin Halid terjalin atas kesamaan sudut pandang ideologi. Tidak seperti pasangan calon lain yang 'kawin paksa' demi meraih kursi menuju Pilgub Sulsel 2018.
"Saya dan Pak NH mantap berpasangan karena kesamaan ideologi. Bukan untuk mengejar kekuasaan atau menumpuk kekayaan," tegas Aziz Qahhar. (ys/r)