ANGGOTA DPD RI – MPR RI asal Sulawesi Selatan, AM Iqbal Parewangi, tampil sebagai khatib shalat Idul Fitri 1439 Hijriyah, di Masjid Baiturrahman, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat, 15 Juni 2018. (ist)
------
Selasa,
19 Juni 2018
Orang Bertakwa
Tidak Korupsi
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Sebagai buah dari berpuasa, orang bertaqwa memiliki sifat-sifat baik dan
positif. Orang bertaqwa niscaya bersifat jujur, adil, amanah, tidak serakah dan
tidak egois. Orang bertaqwa niscaya memiliki kendali diri yang baik, tidak
menyalah-gunakan kewenangan, dan istiqamah mengemban amanah.
Orang bertaqwa niscaya bermuamalah
dengan prinsip halalan thayyiban, secara halal dan baik, termasuk dalam berniaga
dan berpolitik. Orang bertaqwa peduli terhadap sesama, terus berbagi kebaikan
dan kemaslahatan, serta berbagai kebaikan lainnya.
“Orang bertaqwa hidupnya bersih lahir
dan batin, tidak korupsi, dan taat aturan. Orang bertaqwa disiplin dan
bertanggungjawab, suka bekerja keras sekaligus berkinerja cerdas, berani
memperjuangkan kebenaran, dan punya rasa malu ketika berbuat salah. Orang
bertaqwa memiliki kehormatan dan martabat diri yang tinggi, hidup mulia dan memuliakan
kehidupan. Orang bertaqwa tidak bali’-bella, tidak balle-balle, tidak bettu
perru,” tutur Anggota DPD RI – MPR RI asal Sulawesi Selatan, AM Iqbal
Parewangi.
Hal itu ia kemukakan saat tampil sebagai
khatib shalat Idul Fitri 1439 Hijriyah, di Masjid Baiturrahman, Jl Perintis
Kemerdekaan, Makassar, Jumat, 15 Juni 2018.
Shalat Idul Fitri 1439 Hijriyah di
Masjid Baiturrahman dihadiri ribuan jamaah, termasuk Ketua Yayasan Masjid
Baiturrahman Dr Ruddin Eman MPd, serta para pengelola Masjid Baiturrahman yang
mayoritas dari unsur Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Iqbal mengatakan, orang bertaqwa
memiliki sepasang margin kemuliaan diri, yakni bersyukur dan bersabar.
Bersyukur atas segala anugerah nikmat dan karunia dari Allah, sekaligus
bersabar terhadap berbagai ujian, musibah, dan hal-hal yang tidak menyenangkan.
“Margin kesyukuran membatasi orang
bertakwa untuk tidak over happy ketika
mendapat nikmat karunia, semelimpah apapun itu. Di lain sisi, margin kesabaran
membatasinya untuk tidak terpuruk apalagi terpelanting jatuh, apalagi sampai
bunuh diri, ketika mendapat ujian hidup yang tidak menyenangkan,” tutur Iqbal
Parewangi.
Dengan bergerak di dalam margin
kesyukuran dan kesabaran itu, katanya, perjalanan hidup dan kehidupan orang
bertaqwa senantiasa on the track di
jalan yang telah menjadi ketetapan Allah.
“Atas segala kebaikan orang bertaqwa
seperti itu, dan terutama karena kemurahan Allah semata, orang bertaqwa
mendapat penghormatan tinggi dari Allah. Inna akramakum ’indallahi atqakum, sesungguhnya
orang yang paling mulia di sisi Allah ialah yang bertaqwa di antara kalian,” kata
Iqbal menyitir QS Al-Hujarat, ayat 13. (met)
Tags
Liputan Utama