------
Selasa,
19 Juni 2018
PILGUB SULSEL
Popularitas dan
Elektabilitas NH-Aziz Teratas
BULUKUMBA,
(PEDOMAN KARYA). Lembaga
survei nasional Indo Riset Konsultan mengekspose hasil temuannya mengenai
potret Pilgub Sulsel 2018, yang diikuti empat pasangan calon.
Hasilnya, pasangan calon Gubernur dan
Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar
(NH-Aziz) menempati posisi teratas. Indo Riset Konsultan merilis NH-Aziz unggul
segalanya, baik itu terkait tingkat popularitas maupun tingkat elektabilitas.
Direktur Eksekutif Indo Riset Konsultan,
Indria Samego, menuturkan tingkat popularitas NH menggungguli seluruh figur
kandidat pada Pilgub Sulsel 2018. Bahkan, tingkat popularitas Aziz yang
merupakan pendamping NH, mampu mengalahkan calon wakil gubernur yang menjadi
rivalnya.
Tingkat popularitas NH mencapai 72,5
persen dengan tingkat disukai 77,4 persen. Selanjutnya, ada nama Ichsan Yasin
Limpo dengan tingkat popularitas 72,1 persen, dengan disukai sebanyak 75,9
persen.
Tingkat popularitas Abdul Aziz Qahhar
Mudzakkar sebanyak 67,9 persen dan disukai 77 persen, Nurdin Abdullah dengan
tingkat popularitas 63,9 persen dan disukai 79,8 persen, Agus Arifin Nu'mang
dengan tingkat popularitas 62,1% persen dan disukai 75,4 persen.
Andi Mudzakkar dengan tingkat
popularitas 48,6 persen dan disukai sebanyak 74,8 persen, Andi Sudirman
Sulaiman dengan tingkat popularitas 33,5 persen dan disukai 78,8 persen, serta Tanribali
Lamo dengan tingkat popularitas 32,3 persen dan disukai 76,3 persen.
“Berdasarkan pengumpulan data, tingkat
popularitas maupun tingkat elektabilitas Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar menempati
urutan teratas menjelang pencoblosan. Disusul Nurdin Abdullah-Andi Sudirman
Sulaiman, lalu berturut-turut Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar, serta Agus
Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo,” ucap Indria Samego, kepada wartawan, di
Makassar, Senin, 18 Juni 2018.
Survei Indo Riset Konsultan digelar pada
30 Mei 2018 sampai dengan 07 Juni 2018, melalui wawancara tatap muka
menggunakan kuesioner oleh pewawancara (enumerator) terlatih. Mereka
mewawancarai seribu responden yang tersebar secara proporsional di seluruh
kabupaten dan kota di Sulsel.
Indria mengungkapkan survei ini memiliki
peluang kesalahan atau margin of error +/- 3,24 persen dengan tingkat
kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage
random sampling, mempertimbangkan jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap
kabupaten dan kota.
“Kontrol penelitian dilakukan terhadap
hasil wawancara dipilih secara acak sebesar 20 persen dari total sampel, dengan
mendatangi kembali responden terpilih, serta 80 persen dilakukan verifikasi
melalui telepon,” jelas Indria. (ys/r)