“Karena jamaah haji masih kurang, maka kita bebas mencium hajar aswad. Setiap putaran tawaf, saya selalu singgah mencium hajar aswad. Jadi secara keseluruhan, saya mencium hajar aswad hingga ratusan kali selama berada di Mekah ketika itu,” ungkap Prof Ide Said. (Foto: Asnawin / PEDOMAN KARYA)
---------
PEDOMAN
KARYA
Senin, 04 Juni 2018
Prof
Ide Said:
Ratusan
Kali Mencium Hajar Aswad
Salah satu yang paling dirindukan oleh
umat Islam ketika melaksanakan ibadah haji ataupun ibadah umrah yaitu mencium
hajar aswad, sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam berasal dari surga dan
diletakkan pada salah satu sisi kakbah sejak zaman Nabi Ibrahim.
Sayangnya, tidak semua orang yang pergi
naik haji atau pergi umrah, berhasil atau mendapat kesempatan mencium hajar
aswad, terutama karena semakin banyaknya orang yang datang ke Tanah Suci untuk
melaksanakan haji atau pun umrah.
Maka sangatlah langka jika ada orang
yang mendapat kesempatan tanpa hambatan berarti untuk mencium hajar aswad hingga ratusan kali dalam satu kali pelaksanaan ibadah haji, dan hal yang langka
itulah yang dialami Prof Ide Said.
Pensiunan Guru Besar Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Makassar (UNM, dulu IKIP Ujungpandang) mengaku tidak
mendapat halangan sama sekali setiap kali ingin mencium hajar aswad. Prof Ide
Said dapat mencium hajar aswad setiap putaran tawaf.
“Tapi itu dulu, tahun 1971, ketika saya
pertama kali naik haji,” ungkap Ide Said (82), saat berbincang-bincang dengan
Direktur Program Pascasarjana (PPs) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
Dr H Darwis Muhdina, Asdir 1 PPs Unismuh Dr H Andi Jam’an, dan penulis selaku
wartawan Majalah “Pedoman Karya”, di Kampus PPs Unismuh Makassar, Senin, 04
Juni 2018.
Ketika itu, kata Ide Said yang mantan Dekan
FIP UNM, jumlah jamaah haji masih sangat kurang. Jamaah haji asal Indonesia
umumnya naik kapal laut.
Khusus jamaah haji asal Makassar, lama
perjalanan terhitung sebanyak 114 hari, terdiri atas 22 hari perjalanan pergi
dan 22 hari perjalanan pulang, serta selebihnya menetap di Mekah dan di Madinah.
“Karena jamaah haji masih kurang, maka
kita bebas mencium hajar aswad. Setiap putaran tawaf, saya selalu singgah
mencium hajar aswad. Jadi secara keseluruhan, saya mencium hajar aswad hingga
ratusan kali selama berada di Mekah ketika itu,” ungkap Ide Said, yang pada
Sabtu, 02 Juni 2018, digantikan kedudukannya sebagai Direktur PPs Unismuh Makassar
oleh Dr H Darwis Muhdina, setelah menjabat selama 11 tahun dan tujuh bulan.
27 Kali ke Tanah
Suci
Namun pria kelahiran Bone, 17 Januari
1936, mengakui bahwa hanya satu kali itu (1971) saja ia mendapat kesempatan mencium hajar aswad, padahal ia sudah 27 kali
berangkat ke Tanah Suci untuk berangkat haji ataupun umrah.
“Saya sudah 27 kali ke Tanah Suci, enam
kali naik haji dan selebihnya umrah. Naik haji pertama tahun 1971, dan naik
haji kedua tahun 1978. Dari 27 kali ke Tanah Suci, hanya tahun 1971 itu saya
mencium hajar aswad, sedangkan yang 26 kali berikutnya tak pernah sekalipun
saya berhasil mencium hajar aswad, karena jumlah jamaah sudah sangat banyak,”
tutur Ide Said. (asnawin)