BERTEMU DI KUBURAN. Penulis, Haidir Fitra Siagian (kiri) bertemu dan foto bersama Dr H Syamsu Rizal MI atau sering dipanggil Deng Ical, Wakil Walikota Makassar, seusai pemakaman almarhum H Muhammad Husni Yunus, di pekuburan Baqi Gombara Biringkanaya, Ahad, 15 Juli 2018. (ist)
-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 16 Juli 2018
Bertemu Deng Ical di Pekuburan
Cukup lama tak bertemu dengan sahabatku ini. Ia adalah Dr H Syamsu Rizal MI atau sering dipanggil Deng Ical, yang hingga beberapa bulan ke depan masih menjabat sebagai Wakil Walikota Makassar.
Sekitar 25 tahun lalu, persahabatan kami dimulai di kala saya masuk Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Saat itu beliau menjabat Ketua HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Komunikasi dan saya mahasiswa baru.
Persahabatan berlanjut ketika kami sama-sama masuk pengurus Pemuda Muhammadiyah Sulsel tahun 2008-2011. Satu aktif, satunya tidak terlalu aktif.....ss..sstt..
Terakhir kali kami ketemu adalah saat pelantikan Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Sulsel tahun lalu. Beliau sebagai Wakil Ketua, saya anggota departemen. Tetapi melalui dunia maya kami sering berkomunikasi.
Beliau pernah menelepon saya untuk satu keperluan. Ternyata beliau masih menyimpan nomor hapeku. Ini satu bukti kami adalah sahabat baik. Tapi saya tak pernah sekalipun menelepon dia, karena merasa tidak nyaman saja. Palingan saya kirim pesan singkat atau sms selamat Idul Fitri saja.
Walaupun kami bersahabat, tapi kadang saya merasa kurang ajar atau bersikap kurang bersahabat. Setiap undangannya maka-makan di rumah jabatannya, seperti halal bihalal atau buka puasa bersama, sama sekali saya tak pernah hadir. Tentu karena berbagai sebab yang saya yakin beliau pahami.
Ketika pada akhirnya beliau tidak masuk calon Walikota beberapa waktu lalu, saya sudah duga akan ada sedikit dinamika politik. Tapi sudahlah. Pun dalam satu diskusi dalam group WA, saya pernah mengusulkan agar dia segera mendaftar calon legislatif pusat. Jangan provinsi atau kota.
Harus DPR RI. Karena itulah posisi yang paling tepat untuknya. Menurut hitung-hitungan saya, beliau bisa untuk itu. Entah dari partai mana. Yang penting kerja-kerja politiknya jalan dengan tertib.
Walau bagaimana pun, ada atau tidak ada lagi jabatannya, hati ini berharap beliau tetap menjadi sahabat saya, sahabat terbaik meski sangat jarang bersua.
Foto saya bersama Deng Ical dalam artikel ini diambil seusai pemakaman almarhum H Muhammad Husni Yunus, di pekuburan Baqi Gombara Biringkanaya, Makassar, Ahad siang, 15 Juli 2018.
Saya senang bertemu dengannya di pekuburan, bukan di hotel atau di warung kopi. Pernah juga kami bertemu di rumah duka beberapa tahun lalu. Karena bagi saya, kuburan adalah sebaik-sebaik tempat bertemu, terutama sahabat baik.
Wassalam:
Haidir Fitra Siagian
Bakung Samata Gowa
Ahad sore, 15 Juli 2018