“Tidak percayaku kurasa,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi sore di warkop terminal.
“Tidak percaya apa?” tanya Daeng Tompo’.
“Menpora bilang
silakan berjudi, tapi mohon maaf ini bukan fatwa,” jelas Daeng Nappa’.
“Bisanya itu Menpora bilang begitu.
Berarti dia setuju dengan judi, padahal agama melarang keras yang namanya judi,”
kata Daeng Tompo’.
------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 17 Juli 2018
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Menpora
Bilang Silakan Berjudi
“Tidak percayaku
kurasa,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi sore di warkop
terminal.
“Tidak percaya apa?”
tanya Daeng Tompo’.
“Menpora (Menteri
Pemuda dan Olahraga) bilang silakan berjudi, tapi mohon maaf ini bukan fatwa,”
jelas Daeng Nappa’.
“Bisanya itu Menpora
bilang begitu. Berarti dia setuju dengan judi, padahal agama melarang keras
yang namanya judi,” kata Daeng Tompo’.
“Itumi kubilang tidak
percayaku kurasa,” timpal Daeng Nappa’.
“Astagfirullah.
Bahayami ini kalau pejabat negara sekelas menteri sampai membolehkan judi dan
mempersilakan orang berjudi,” ujar Daeng Tompo’.
“Bahaya betul,” tukas
Daeng Nappa’.
Keduanya kemudian
bersamaan menyeruput kopi dan terdiam. Cukup lama mereka terdiam dan larut
dalam pikiran masing-masing, sebelum akhirnya Daeng Tompo’ mengajak Daeng
Nappa’ untuk pulang.
“Pulangmaki’ deh,” kata
Daeng Tompo’. (asnawin)
Makassar, Selasa sore,
17 Juli 2018