AIR TERJUN. Beberapa dosen Unibos Makassar foto bersama masyarakat Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Ahad, 26 Agustus 2018, dengan latar belakang objek wisata air terjun Bantimurung Gallang. (ist)
--------
Jumat,
31 Agustus 2018
Dosen Unibos
Tertantang Menata Objek Wisata Air Terjun Bantimurung Gallang di Gowa
GOWA, (PEDOMAN
KARYA). Beberapa
dosen Universitas Bosowa (Unibos) Makassar tertantang guna menata objek wisata
air terjun Bantimurung Gallang, Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa,
karena potensi pengembangan objek wisata tersebut sangat besar, tetapi kuran
mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Gowa dan masyarakat setempat.
Sehubungan dengan itulah, empat dosen Unibos Makassar, yakni Farida MSi,
I Nyoman Marianta MSi, Indrayani Nur MSi (dosen Fakultas Ekonomi), dan Dr
Syafri MT (dosen Fakultas Teknik) berkolaborasi melakukan penelitian sekaligus
pengabdian pada masyarakat dengan mengusung tema penguatan potensi desa wisata
berbasis ekowisata.
Keempat dosen tersebut berkunjung langsung ko lokasi objek wisata
tersebut, serta bertemu dan menyatu dengan pemerintah dan masyarakat desa, Ahad,
26 Agustus 2018. Pertemuan juga dihadiri Kepala Desa Pao, Kecamatan Tombolo
Pao, Muhammad Basri.
“Kami melakukan penataan tempat wisata ini menjadi tempat yang menarik
untuk dikunjungi, sehingga peminatnya semakin banyak dan bisa menjadi ruang
untuk menambah penghasilan desa tersebut. Sebab dilihat dari potensinya pun,
ini sangat mumpuni untuk dibangun lebih bagus lagi. Apa lagi Desa Pao ini
memiliki visi untuk menjadi desa wisata,” kata Faridah, salah seorang anggota
tim dosen Unibos.
Kepala Desa Pao, Muhammad Basri, mengaku sangat berterima-kasih atas
kedatangan tim dosen Unibos Makassar, karena dirinya yakin pasti akan banyak manfaat
yang akan diperoleh kedua belah pihak.
“Kami sangat bersyukur adanya
program ini, karena memang ini pertama kalinya pendampingan dilakukan di desa
kami. Kami berharap ini bisa membantu masyarakat untuk belajar bagaimana
mengelola desa menjadi desa wisata. Bukan hanya dalam penataannya, melainkan juga
dalam manajemen dan pengelolaannya,” kata Muhammad Basri. (ima)