KETUA DPRD Takalar, Jabir Bonto (kiri) belum bisa dikonfirmasi mengenai keberadaan tiga ekor kerbau curian di rumahnya, yang merupakan milik Bachtiar Daeng Beta (kanan).
------
Rabu, 29 Agustus 2018
Soal
Kerbau Curian Ditemukan di Rumahnya, Ketua DPRD Takalar Belum Bisa Dikonfirmasi
TAKALAR,
(PEDOMAN KARYA). Memenuhi keingintahuan masyarakat
tentang tiga ekor kerbau curian yang ditemukan di kediaman pribadi Ketua DPRD
Takalar, H Jabir Bonto, di Kecamatan Polongbangkeng Utara, sejumlah wartawan berupaya menemui atau menghubungi H
Jabir Bonto untuk meminta konfirmasi.
Sayangnya, para
wartawan belum bisa meminta konfirmasi dari Jabir Bonto, karena politisi Partai
Golkar tersebut masih berada di Bali.
“Bapak (Ketua DPRD
Takalar, red) masih di Bali menghadiri pertemuan Ketua DPRD se-Indonesia,”
jelas Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Takalar, H Tojeng, kepada wartawan via
telepon, Rabu, 29 Agustus 2018.
Sebagaimana diberitakan
sebelumnya, warga Dusun Bontosunggu, Desa Pa'rapunganta, Kecamatan
Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, digegerkan dengan ditemukannya tiga
ekor kerbau curian di rumah milik Jabir Bonto, yang sehari-hari menjabat Ketua
DPRD Takalar, di Polongbangkeng Utara.
Kerbau milik Bachtiar
Daeng Beta tersebut hilang pada Senin siang, 27 Agustus 2018, dan ditemukan
pada malam harinya di rumah milik Jabir Bonto, setelah warga mendapatkan
informasi mengenai keberadaan tiga ekor kerbau tersebut.
Setelah gagal meminta
konfirmasi dari Jabir Bonto, wartawan kemudian berupaya menemui seorang anggota
Polri, Gassing Daeng Taba, yang konon mengetahui tentang proses hingga tiga
ekor kerbau curian tersebut berada di rumah pribadi Jabir Bonto.
Rumah Gassing Taba
kebetulan berdekatan dengan rumah Bachtiar Daeng Beta, pemilik tiga ekor kerbau
yang dicuri dan ditemukan di rumah pribadi Jabir Bonto. Namun, Gassing Taba
juga tidak bias ditemui, meskipun wartawan menunggu cukup lama di rumahnya.
Sudah
3x Kecurian
Bachtiar Daeng Beta
yang ditemui di rumahnya mengaku sudah tiga kali kecurian kerbau dalam kurun
waktu tiga bulan terakhir. Kecurian pertama terjadi pada bulan Juni 2018, tiga
ekor sapinya digasak maling dari kandangnya dan hingga kini ketiga ekor sapi
tersebut tidak diketahui keberadaannya
Kecurian kedua terjadi
pada malam takbiran Idul Adha, Selasa malam, 21 Agustus 2018, yaitu satu ekor sapi
pejantan. Sapi yang berukuran cukup besar itu juga tidak diketahui
keberadaannya hingga Rabu, 29 Agustus 2018.
“Pada kejadian ketiga
ini, kami tertolong karena ada seorang pengendara sepeda motor yang kebetulan
melihat tiga ekor kerbau saya dituntun masuk ke pekarangan rumah Bapak Jabir
Bonto, dan setelah kami datang ke sana ternyata memang betul tiga ekor kerbau
tersebut adalah milik kami,” tutur Bachtiar Daeng Beta.
Saat melakukan
pengecekan, kebetulan Jabir Bonto juga sedang berada di rumahnya dan ia mengaku
kepada Bachtiar Daeng Beta bahwa ketiga ekor kerbau tersebut dibawa ke rumahnya
atas perintah Gassing Daeng Taba. (Maggarisi
Saiyye)